Penghuni Panti Jompo yang Ditemukan di Bukit Kancil Meninggal Dunia, Keluarga Kecewa Tak Diberi Kabar

Lansia penghuni panti meninggal dunia --
KORANHARIANMUBA.COM – Setelah menjalani perawatan intensif selama beberapa jam di RS AR Bunda Lubuk Linggau, Kartini MZ (72), warga Panti Jompo Budi Luhur, dinyatakan meninggal dunia pada Rabu malam 20 Mei 2025 pukul 22.35 WIB.
Kabar duka ini disampaikan oleh Anita, keponakan Kartini, seperti dikutip dari Linggaupos.co.id melalui pesan singkat WhatsApp. “Uwak aku (Kartini) meninggal dunia,” tulis Anita pada pukul 23.00 WIB. Terkait lokasi pemakaman, pihak keluarga masih melakukan musyawarah.
Sebelumnya, Kartini ditemukan dalam kondisi lemas di kawasan kebun Bukit Kancil, RT 6, Kelurahan Kayu Ara, Kecamatan Lubuk Linggau Barat I, Rabu siang sekitar pukul 14.00 WIB. Saat ditemukan, tubuhnya berada di antara celah batu dan bagian kepalanya tepat berada di bawah batu besar, membuat warga yang pertama melihatnya mengira ia telah meninggal dunia.
BACA JUGA: Polsek Indralaya Ungkap Kasus Penggelapan Becak Motor di Ogan Ilir
BACA JUGA:Pemerintah Desa Panai Resmikan Gedung Kantor Desa Baru, Tingkatkan Pelayanan Publik
Namun setelah didekati, diketahui Kartini masih hidup dan segera dievakuasi oleh tiga orang warga. Peristiwa ini sempat terekam dan viral di media sosial, memicu keprihatinan masyarakat.
Pihak keluarga mulai mencurigai bahwa wanita yang ditemukan adalah Kartini setelah melihat postingan warga di media sosial. Mereka kemudian mendatangi Panti Jompo Budi Luhur dan mendapati Kartini sudah tidak berada di kamarnya.
“Sampai di panti setelah dicek di kamar, ternyata uwak tidak ada. Setelah ditanya ke pihak panti, katanya sudah hilang sejak empat hari lalu,” ungkap Anita.
Keluarga mengaku sangat kecewa atas sikap pengelola panti yang tidak segera memberi tahu perihal hilangnya Kartini. “Kami sangat kecewa, karena sudah empat hari hilang, keluarga sama sekali tidak diberi tahu,” tambah Anita.
Dari hasil pemeriksaan medis di rumah sakit, Kartini mengalami sejumlah luka akibat benturan serta penurunan tingkat kesadaran yang signifikan.
Kasus ini memicu perhatian publik, terutama terkait standar pengawasan dan tanggung jawab pengelola panti jompo terhadap para penghuni lanjut usia. Pihak keluarga berharap ada tindak lanjut dan klarifikasi dari pihak terkait untuk mencegah kejadian serupa terulang.(*)