Mengenal Nikel, Logam Tangguh Penopang Kemajuan Teknologi Dunia

--

KORANHARIANMUBA.COM- Nikel (simbol kimia: Ni, nomor atom: 28) adalah logam transisi berwarna putih keperakan yang kilaunya sedikit keemasan.

Mungkin tidak seterkenal emas atau besi, tetapi nikel adalah salah satu logam paling penting di dunia modern.

Dari peralatan dapur yang kita gunakan setiap hari hingga baterai canggih yang menggerakkan mobil listrik, nikel memainkan peran krusial yang sering kali tidak terlihat.


--

Sebagai elemen yang melimpah di kerak bumi, nikel memiliki kombinasi sifat unik yang membuatnya sangat berharga: tahan korosi, kuat, ulet (mudah dibentuk), dan memiliki sifat katalitik serta magnetik yang sangat baik.

BACA JUGA: Elang Hitam Siap Terbang Tinggi, Indonesia Menuju Era Drone Tempur Mandiri

BACA JUGA:Mengenal Teleskop Hubble, Mata Umat Manusia di Ujung Jagat Raya

Keunggulan nikel berasal dari perpaduan sifat fisika dan kimianya yang istimewa:

Tahan Karat (Korosi): Sifat paling terkenal dari nikel adalah ketahanannya yang luar biasa terhadap karat dan oksidasi, bahkan pada suhu tinggi. Inilah sebabnya nikel menjadi komponen utama dalam pembuatan baja tahan karat (stainless steel).

Kekuatan dan Keuletan: Nikel sangat kuat namun juga ulet dan dapat ditempa. Sifat ini memungkinkannya untuk ditarik menjadi kawat atau dibentuk menjadi lembaran tipis tanpa patah.

Toleransi Suhu Tinggi: Nikel dan paduannya (terutama superalloy) mampu mempertahankan kekuatannya pada suhu yang sangat tinggi, menjadikannya material ideal untuk mesin jet dan turbin gas.

Sifat Magnetik: Nikel adalah salah satu dari sedikit elemen yang bersifat feromagnetik pada suhu ruang, artinya ia dapat ditarik oleh magnet.

Aktivitas Katalitik: Nikel berfungsi sebagai katalis yang efisien dalam berbagai proses kimia industri, seperti pada proses hidrogenasi minyak nabati untuk membuat margarin.


--
--

Sumber dan Penambangan

Nikel ditambang dari dua jenis deposit bijih utama di seluruh dunia:

Bijih Laterit: Terbentuk dari pelapukan batuan ultramafik di daerah tropis. Deposit ini kaya akan nikel dan besi, dan biasanya ditambang melalui metode tambang terbuka. Jenis ini merupakan sumber nikel terbesar di dunia, banyak ditemukan di Indonesia dan Filipina.

Bijih Sulfida: Terbentuk dari proses magmatik di dalam kerak bumi. Bijih ini mengandung nikel, tembaga, dan sering kali logam mulia seperti platina dan paladium. Penambangannya bisa melalui tambang terbuka maupun bawah tanah. Deposit besar jenis ini terdapat di Rusia, Kanada, dan Australia.

Indonesia saat ini adalah produsen nikel terbesar di dunia, memegang lebih dari 20% cadangan nikel global. Wilayah penambangan utama di Indonesia terkonsentrasi di Sulawesi (Tengah, Tenggara, dan Selatan) serta Halmahera (Maluku Utara).

BACA JUGA: Mengenang Kisah Heroik Harun Thohir dan Usman Janatin, Prajurit Indonesia yang Diabadikan Sebagai Nama KRI

BACA JUGA: Chris John 'The Dragon', Legenda Tinju Indonesia yang Menginspirasi

Lebih dari 70% nikel dunia digunakan untuk satu tujuan utama, tetapi aplikasi lainnya juga sangat penting bagi teknologi modern.

1. Baja Tahan Karat (Stainless Steel)

Ini adalah penggunaan dominan nikel. Penambahan nikel pada paduan baja (besi dan kromium) secara dramatis meningkatkan ketahanannya terhadap korosi, membuatnya lebih kuat dan lebih mudah dibentuk. Hampir semua peralatan makan, panci, wastafel, dan peralatan medis dibuat dari stainless steel yang mengandung nikel.

2. Baterai Kendaraan Listrik (EV)

Permintaan nikel meroket seiring dengan revolusi kendaraan listrik. Nikel adalah komponen katoda kunci dalam baterai lithium-ion berkinerja tinggi, seperti NMC (Nikel Mangan Kobalt) dan NCA (Nikel Kobalt Aluminium). Semakin tinggi kandungan nikel, semakin besar kepadatan energi baterai, yang berarti mobil dapat menempuh jarak lebih jauh dalam sekali pengisian daya.

3. Paduan Super (Superalloys)

Untuk aplikasi yang membutuhkan kinerja ekstrem, seperti bilah turbin pada mesin jet, reaktor nuklir, dan pabrik kimia, nikel dicampur dengan elemen lain untuk menciptakan "paduan super". Paduan ini sangat tahan terhadap suhu ekstrem, tekanan tinggi, dan korosi.

4. Pelapisan Logam (Electroplating)

Lapisan nikel tipis sering diaplikasikan pada logam lain (seperti baja atau kuningan) untuk memberikan perlindungan dari korosi dan menciptakan hasil akhir yang mengkilap dan menarik. Contohnya termasuk keran air, bumper mobil, dan komponen sepeda motor.

5. Koin dan Katalis

Secara historis, nikel banyak digunakan untuk membuat koin karena daya tahannya. Selain itu, dalam industri kimia, nikel digunakan sebagai katalis untuk mempercepat reaksi kimia dalam produksi pupuk, bahan kimia, dan pengolahan makanan.

Indonesia tidak hanya produsen terbesar, tetapi juga menjadi pemain utama dalam định hình pasar nikel global. Melalui kebijakan hilirisasi, pemerintah Indonesia melarang ekspor bijih nikel mentah sejak tahun 2020.

Tujuannya adalah untuk mendorong investasi dalam pembangunan fasilitas pengolahan (smelter) di dalam negeri.

Kebijakan ini bertujuan untuk:

 * Meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam.

 * Menciptakan lapangan kerja di sektor industri pengolahan.

 * Menjadikan Indonesia sebagai pusat global untuk produksi produk turunan nikel, terutama prekursor baterai dan stainless steel.

Langkah strategis ini telah berhasil menarik investasi besar dalam pembangunan smelter pirometalurgi (untuk stainless steel) dan hidrometalurgi (untuk bahan baku baterai), memposisikan Indonesia sebagai kekuatan dominan dalam rantai pasok kendaraan listrik global.

Dampak Lingkungan dan Masa Depan

Meskipun sangat bermanfaat, penambangan dan pengolahan nikel memiliki tantangan lingkungan yang signifikan. Tambang terbuka dapat menyebabkan deforestasi dan erosi tanah.

Proses pengolahannya, terutama dari bijih laterit, membutuhkan energi yang sangat besar dan dapat menghasilkan limbah.

Ke depan, industri nikel menghadapi dua tantangan utama:

Meningkatkan praktik penambangan yang berkelanjutan dan mengelola limbah dengan lebih baik.

Mengembangkan teknologi daur ulang baterai untuk mengurangi ketergantungan pada penambangan primer.

Permintaan nikel diperkirakan akan terus meningkat, didorong oleh transisi energi global menuju sumber daya yang lebih bersih seperti kendaraan listrik dan penyimpanan energi skala besar.

Nikel adalah logam yang diam-diam menopang banyak aspek kehidupan modern. Dari sendok di dapur hingga teknologi canggih yang membawa kita ke masa depan, peran nikel tidak terbantahkan.

Sebagai pemimpin global dalam produksi nikel, Indonesia memegang kunci penting dalam rantai pasok dunia, menjadikan logam ini sebagai aset strategis yang vital bagi kemajuan ekonomi dan teknologi bangsa.(*)

 

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan