Manfaat Rutin Konsumsi Kecipir, Si Polong Ajaib Penuh Nutrisi

Konsumsi Kecipir, Si Polong Ajaib--
KORANHARIANMUBA.COM- Kecipir, atau sering dikenal sebagai winged bean, merupakan jenis polong-polongan yang mungkin belum sepopuler kacang panjang atau buncis di Indonesia.
Namun, jangan salah sangka! Tanaman tropis ini sesungguhnya menyimpan segudang manfaat kesehatan yang luar biasa jika rutin dikonsumsi.
Dari akar hingga daunnya, kecipir adalah sumber nutrisi yang lengkap dan berpotensi menjadi "superfood" lokal yang patut diperhitungkan.
Kecipir memiliki profil nutrisi yang mengesankan, menjadikannya tambahan yang sangat berharga untuk diet sehari-hari.
BACA JUGA: Jangan Sepelekan, Ini Sederet Manfaat Rutin Konsumsi Buncis untuk Kesehatan
BACA JUGA: Mengenal Pohon Baobab, Oase Raksasa di Tengah Kekeringan yang Terancam Punah
Ia adalah sumber protein nabati yang sangat baik, menjadikannya pilihan ideal bagi vegetarian, vegan, atau siapa pun yang ingin menambah asupan protein tanpa bergantung pada daging.
Selain itu, kandungan serat pangannya melimpah, yang sangat bermanfaat untuk kesehatan pencernaan dan usus. Kecipir juga kaya akan berbagai vitamin esensial, terutama Vitamin A, Vitamin C, dan beberapa Vitamin B kompleks seperti folat.
Tak ketinggalan, mineral penting seperti zat besi, kalsium, magnesium, fosfor, dan kalium juga ditemukan dalam jumlah signifikan. Lebih dari itu, polong ajaib ini mengandung senyawa antioksidan yang berperan penting dalam melawan radikal bebas dalam tubuh.
Dengan profil nutrisi yang begitu lengkap, kecipir menawarkan beragam manfaat yang signifikan bagi kesehatan kita:
BACA JUGA: Mengenal Pohon Baobab, Oase Raksasa di Tengah Kekeringan yang Terancam Punah
BACA JUGA:Kadinsos Muba Serahkan SK PPPK dan Tekankan Semangat Pelayanan Sosial
Mendukung Kesehatan Pencernaan dan Kontrol Berat Badan: Kandungan serat pangan yang tinggi dalam kecipir berperan vital dalam menjaga sistem pencernaan tetap sehat.
Serat membantu melancarkan buang air besar, mencegah sembelit, serta memelihara kesehatan mikrobioma usus. Konsumsi serat yang cukup juga dapat mengurangi risiko penyakit pencernaan seperti divertikulitis.