Kejati Sumsel Geledah Rumah Harnojoyo, Sita Dokumen Korupsi Revitalisasi Pasar Cinde

Reporter: Fiyah |

Editor: Mahrin |

Kamis , 10 Jul 2025 - 09:56

Kejati Sumsel Geledah Rumah Harnojoyo--

KORANHARIANMUBA.COM,- Tim penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan (Kejati Sumsel) terus menunjukkan keseriusannya dalam membongkar kasus korupsi proyek revitalisasi Pasar Cinde.

Kali ini, kediaman mantan Wali Kota Palembang, Harnojoyo, di Jalan Alamsyah Ratu Prawiranegara, Gandus Palembang, digeledah selama kurang lebih dua jam, pada Rabu (9/7/2025), dari pukul 17.00 WIB hingga 19.00 WIB.

Penggeledahan yang dipimpin oleh Ketua Tim Penyidikan Dr. Erwin Indrapraja, S.H., M.H., dan Kasi Penyidikan Khaidirman, S.H., M.H., ini merupakan yang ketiga dalam rangkaian penyidikan kasus Pasar Cinde. Sebelumnya, penyidik juga menggeledah rumah dua tersangka lain, Aimar Yousnaldi dan Eddy Hermanto. Petugas kepolisian bersenjata lengkap turut mengamankan proses penggeledahan.

Sebelum memasuki rumah, penyidik menunjukkan surat perintah penggeledahan kepada pihak keluarga Harnojoyo. Dari penggeledahan ini, sejumlah dokumen penting yang diduga terkait erat dengan tindak pidana korupsi proyek revitalisasi Pasar Cinde berhasil diamankan.

Tak hanya rumah Harnojoyo, tim penyidik juga telah melakukan penggeledahan di dua lokasi lain pada hari yang sama.

Di rumah tersangka Aimar Yousnaldi di Perumahan Ruby Residence, Jalan Angkatan 66, Kemuning, penyidik mengamankan satu unit mobil Pajero Sport warna putih dengan nomor polisi B 512 AHG milik PT Magna Beatum, serta sejumlah dokumen lainnya. Rumah tersangka Eddy Hermanto juga turut digeledah.

Lima Tersangka dan Modus Korupsi Terungkap

Hingga kini, lima orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus yang merugikan negara hingga miliaran rupiah ini. Mereka adalah:

• Mantan Gubernur Sumsel, Alex Noerdin

• Kepala Cabang PT Magna Beatum, Raimar Yousnaldi

• Ketua Panitia Pengadaan Mitra Kerja Sama, Eddy Hermanto

• Direktur PT Magna Beatum, Aldrin Tando

• Mantan Wali Kota Palembang, Harnojoyo

kejati sumsel geledah rumah harnojoyo, sita dokumen korupsi revitalisasi pasar cinde                            koranharianmuba.com,- tim penyidik pidana khusus (pidsus) kejaksaan tinggi sumatera selatan (kejati sumsel) terus menunjukkan keseriusannya dalam membongkar kasus korupsi proyek revitalisasi pasar cinde. 
kali ini, kediaman mantan wali kota palembang, harnojoyo, di jalan alamsyah ratu prawiranegara, gandus palembang, digeledah selama kurang lebih dua jam, pada rabu (9/7/2025), dari pukul 17.00 wib hingga 19.00 wib.
penggeledahan yang dipimpin oleh ketua tim penyidikan dr. erwin indrapraja, s.h., m.h., dan kasi penyidikan khaidirman, s.h., m.h., ini merupakan yang ketiga dalam rangkaian penyidikan kasus pasar cinde. sebelumnya, penyidik juga menggeledah rumah dua tersangka lain, aimar yousnaldi dan eddy hermanto. petugas kepolisian bersenjata lengkap turut mengamankan proses penggeledahan.
sebelum memasuki rumah, penyidik menunjukkan surat perintah penggeledahan kepada pihak keluarga harnojoyo. dari penggeledahan ini, sejumlah dokumen penting yang diduga terkait erat dengan tindak pidana korupsi proyek revitalisasi pasar cinde berhasil diamankan.
baca juga:sumsel cetak sejarah: turnamen sepak bola antar parpol pertama di indonesia dimulai!
baca juga:heboh dugaan penculikan anak di rawas ilir, polisi pastikan tidak ada baku tembak
tak hanya rumah harnojoyo, tim penyidik juga telah melakukan penggeledahan di dua lokasi lain pada hari yang sama.
di rumah tersangka aimar yousnaldi di perumahan ruby residence, jalan angkatan 66, kemuning, penyidik mengamankan satu unit mobil pajero sport warna putih dengan nomor polisi b 512 ahg milik pt magna beatum, serta sejumlah dokumen lainnya. rumah tersangka eddy hermanto juga turut digeledah.
lima tersangka dan modus korupsi terungkap
hingga kini, lima orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus yang merugikan negara hingga miliaran rupiah ini. mereka adalah:
• mantan gubernur sumsel, alex noerdin
• kepala cabang pt magna beatum, raimar yousnaldi
• ketua panitia pengadaan mitra kerja sama, eddy hermanto
• direktur pt magna beatum, aldrin tando
• mantan wali kota palembang, harnojoyo
baca juga:aksi curanmor terekam cctv, pelaku gasak motor wanita muda di ruko
baca juga:tragedi ganda di pesta organ tunggal lahat: dua nyawa melayang, salah satunya putra kepala desa
asisten pidana khusus (aspidsus) kejati sumsel, umaryadi, s.h., m.h., sebelumnya mengungkapkan bahwa harnojoyo diduga memberikan diskon bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (bphtb) yang tidak sesuai peruntukan kepada pt magna beatum.
diskon sebesar rp1,1 miliar dari seharusnya rp2,2 miliar ini, yang diberikan melalui peraturan wali kota, diduga digunakan untuk kepentingan pribadi dan pihak lain, termasuk harnojoyo.
selain itu, harnojoyo juga diduga menyetujui pembongkaran pasar cinde yang berstatus cagar budaya, mengakibatkan kerugian negara hingga rp892 miliar dari aspek pelestarian sejarah dan nilai aset.
kasus ini menjadi sorotan publik luas karena melibatkan jajaran elite pemerintahan daerah dan menyoroti lemahnya pengawasan terhadap proyek-proyek strategis.
baca juga:duel berdarah di gandus, pria tewas dengan tiga luka tusuk, pelaku masih diburu
baca juga:pelaku penusukan yang tewaskan warga sukaraja lama serahkan diri ke polsek indralaya
masyarakat berharap langkah tegas kejati sumsel ini menjadi titik balik pemberantasan korupsi di tingkat daerah, serta mendesak agar penyidikan terus menelusuri kemungkinan keterlibatan aktor lain yang selama ini bersembunyi di balik kebijakan publik.
kini, pasar cinde bukan hanya simbol pembangunan, tetapi juga menjadi simbol perlawanan terhadap korupsi di sumsel.