Sebanyak 5.000 Bibit Cabai Siap Sebar ke SMA/SMK Pilot Project Se-Sumsel
LAUNCHING, Suasana Launching Gerakan Sumsel Mandiri GSMP Goes To School dan Goes To Office (Foto Boim).--
HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP), program Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang selalu di gaungkan untuk mengendalikan inflasi di 17 Kab/Kota yang ada di Sumsel.
Tahun ini diperluas, diketahui, Kemarin Minggu 25 Februari 2024 di Jakabaring Sport City Palembang, telah dilaksanakan launching Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) goes to school dan goes to office se-Provinsi Sumsel oleh Pj. Gubernur Sumatera Selatan. Terdapat bantuan bibit cabai sebanyak 5.000 dari BI ke SMA/SMK pilot project Se-Sumsel.
Dihadapan tamu undangan antara lain Kepala pusat data bapenas, Forkopimda propinsi Sumsel, bupati/walikota, Kepala Perwakilan BI, Kepala BPS Sumsel.
Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Agus Fatoni mengatakan bahwa Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) goes to school sendiri bertujuan menanamkan pola pikir kepada para siswa di sekolah untuk memproduksi sendiri kebutuhan pokoknya sejak anak-anak.
BACA JUGA:Petani Sawit Ini Meninggal Dunia, Saat Panen Buah Sawit, Diduga Disambar Petir
BACA JUGA:Begini Kondisi Terkini Kartika Putri Setelah Didiagnosa Autoimun
"Jadi anak-anak sudah kita ajarkan dan kita beri tahu dari sekarang untuk bisa memproduksi sendiri beberapa kebutuhan pokok," katanya.
Agus Fatoni juga memberikan delapan arahan dan imbauan untuk pengendalian inflasi di Sumsel. Pertama, optimalkan BTT untuk pengendalian Inflasi.
Kedua, maksimalkan hasil produksi pangan daerah untuk kebutuhan daerah sendiri baru dahulu, baru keluar.
Ketiga, agar pemerintah daerah menunda kenaikan tarif air minum PDAM dan mempersiapkan kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada masyarakat miskin.
BACA JUGA:Yuk Intip Agenda Pelaksanaan Calender of Charming Palembang Tahun 2024
Keempat, terus lakukan gerakan pasar murah dan pangan murah. Kelima, mewaspadai bahaya banjir longsor pada daerah topografi alam berbukit yang mengalami kekeringan akibat musim kemarau sebelumnya serta mewaspadai naiknya curah hujan di beberapa daerah yang dapat berakibat banjir dan longsor.
"Keenam, melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pendistribusian beras SPHP yang HET-nya (Harga Eceran Tertinggi) dan bantuan pangan pemerintah agar pelaksanaan distribusi, serta penerimanya tepat sasaran dalam rangka upaya agar harga beras dapat turun dan terkendali. Ketujuh, optimalkan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan hingga kabupaten kota di Sumatera Selatan, termasuk ke kawasan perkantoran dan sekolah, GSMP Goes To Office dan GSMP Goes To School. Kedelapan, berkoordinasi dengan daerah penghasil untuk penambah pasokan," bebernya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dr Iskandar Syahrianto MH, Kabag Perekonomian M Aswin SSTP MM, jajaran dinas PTHP Muba dan perangkat daerah lainnya hadir mendukung kegiatan ini.