Waspada! Wabah Penyakit Baru Mematikan Melanda Jepang, Lebih Ganas dari Covid-19

Foto Ilustrasi. (Sumber Istockphoto.com)--

Sebagian besar kasus STSS disebabkan oleh bakteri yang disebut streptococcus pyogenes. 

Lebih dikenal sebagai radang A, penyakit ini dapat menyebabkan sakit tenggorokan, terutama pada anak-anak, dan banyak orang mengidap penyakit ini tanpa menyadarinya dan tidak menjadi sakit.

BACA JUGA:Kerja Sama dan Usaha Maksimal, Harapkan Operasi Ketupat 2024 Berjalan Sukses, Target Nihil Kecelakaan Laulinta

BACA JUGA:Pasca Warga Diterkam Buaya, Populasi di Sungai Dawas Sangat Memprihatinkan

Bakteri ini dalam beberapa kasus ditemukan dapat menimbulkan penyakit serius, komplikasi kesehatan, dan kematian, terutama pada orang dewasa di atas 30 tahun. 

Sekitar 30 persen diataranya pada kasus STSS berakibat fatal.

Orang lanjut usia dapat mengalami gejala seperti pilek, namun dalam kasus yang jarang terjadi, gejalanya dapat memburuk hingga mencakup radang tenggorokan.

Selain itu wabah penyakit STSS juga mengakibatkan radang amandel, pneumonia, dan meningitis. Dalam kasus yang paling serius, hal ini dapat menyebabkan kegagalan organ dan nekrosis.

Beberapa ahli percaya peningkatan pesat kasus pada tahun lalu terkait dengan pencabutan pembatasan yang diberlakukan selama pandemi virus corona. 

Pada bulan Mei 2023, Tokyo menurunkan status Covid-19 dari kelas dua menjadi kelas lima, sehingga secara hukum setara dengan Flu musiman.

Langkah ini juga mendorong masyarakat untuk menurunkan kewaspadaan mereka. Pemerintah juga tidak dapat lagi memerintahkan orang yang terinfeksi untuk tidak bekerja atau merekomendasikan rawat inap.

Ken Kikuchi, seorang profesor penyakit menular di Universitas Kedokteran Wanita Tokyo, mengatakan dia "sangat prihatin" dengan peningkatan dramatis jumlah pasien dengan infeksi streptokokus invasif yang parah tahun ini. 

Ia yakin reklasifikasi Covid-19 adalah faktor terpenting di balik peningkatan infeksi streptokokus pyogenes, yang telah menyebabkan lebih banyak orang mengabaikan langkah-langkah dasar untuk mencegah infeksi, seperti disinfeksi tangan secara rutin.

"Menurut pendapat saya, lebih dari 50% orang Jepang telah terinfeksi Sars-CoV-2 (virus penyebab Covid-19)," kata Kikuchi di laman yang sama.

Status imunologi masyarakat setelah pulih dari Covid-19 mungkin mengubah kerentanan mereka terhadap beberapa mikroorganisme. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan