1 Hektar Lahan Terbakar, Pemkab Ogan Ilir Belum Tetapkan Status Siaga Darurat
Tim Rescue BPBD Kabupaten Ogan Ilir Hendak Memadamkan Api yang membakar (foto Ist).--
Untuk diketahui, saat ini Kabupaten Ogan Ilir belum menetapkan status siaga darurat Karhutla. Saat ini, masih berproses di Biro Hukum Setda Provinsi Sumatera Selatan.
Menurut Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, di Sumsel telah ada tiga daerah yang menetapkan status siaga darurat Karhutla.
BACA JUGA:WBP Diberikan Perlengakapan Mandi oleh Lapas Narkotika Muara Beliti
BACA JUGA:Pj Gubernur Buka Olahraga Gembira Bapor Kopri Sumsel
Ketiganya merupakan daerah rawan yang setiap tahun menjadi daerah penyumbang bencana asap. Yakni Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Banyuasin (Muba) dan Banyuasin.
"Ketiga daerah ini memang menjadi penyumbang Karhutla ketika bencana tahunan itu terjadi," sebutnya, beberapa waktu lalu.
Ditambahkan Sudirman, tiga daerah ini memiliki lahan gambut yang cukup luas. Terutama di wilayah Kabupaten OKI, yang setiap tahunnya selalu menjadi daerah penyumbang asap terbesar.
"Selain tiga daerah ini, lahan gambut juga terdapat di wilayah Kabupaten Ogan Ilir," katanya.
Diungkapkannya, prediksi BMKG menyebut, jika musim kemarau pada tahun ini akan terjadi pada Juli-Agustus.
"Meskipun hanya dua bulan, kita akan tetap melaksanakan kesiapsiagaan hingga musim kemarau selesai," tegasnya.
Dirman mengatakan, kesiapsiagaan telah dilakukan Pemprov Sumsel sejak Maret 2024 lalu. Sehingga, Pemprov Sumsel telah meningkatkan kewaspadaan terhadap Karhutla.
Korbid Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Veronica Sinta Andayani mengatakan, prakiraan awal BMKG Sumsel akhir Juni sudah memasuki kemarau.
"Prakiraan awal musim kemarau dimulai pada akhir Juni ini, untuk puncak musim kemarau diprakirakan sebagian wilayah Sumsel Bagian Barat di bulan Juli. Sedangkan sebagian wilayah Sumsel Bagian Timur di bulan Agustus," ujarnya. (*)