Siaga Darurat Karhutla, Status di Ogan Ilir
Ilustrasi Karhutla (Foto Ist).--
Sebab, setiap daerah memiliki peta geografis dan birokrasi penetapan yang berbeda dalam penanganan Karhutla.
"Kita Masih dalam proses penetapan status informasinya, menang birokrasi setiap daerah berbeda dan tergantung dari BPBD masing-masing," ungkapnya
BACA JUGA:Waduh, Kadis Perikanan Muara Enim Bakal Dilaporkan ke Mendagri
BACA JUGA:Puncak Kemarau Diprediksi Agustus dan September
Lalu Sudirman juga sangat berharap, SK dalam penetapan siaga itu sudah keluar sebelum puncak kemarau sesuai yang ditetapkan BMKG. Sebelumnya, BMKG Sumsel menyebut puncak kemarau diprakirakan akan mulai pada akhir Juli-Agustus mendatang.
"Lalu Berdasarkan informasi BMKG kalau bisa sebelum puncak kemarau sudah ada SK tersebut," tukasnya.
Padahal dalam pemantauan Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatera, Ferdian Kristianto di sekitar Jalan Lintas Sumatera wilayah Ogan Ilir, material yang mudah terbakar dan berpotensial menyebabkan Karhutla cukup banyak.
Sehingga itu beberapa lokasi titik air sudah mulai berkurang dan aktivitas masyarakat seperti pemancing ikan cukup banyak.
Seperti di sekitar Palem Raya banyak aktivitas pemancing.
"Kalau tidak bijak, kadang meninggalkan api, entah dari rokok, atau bakar-bakaran untuk buat kopi atau mengusir nyamuk dan lain-lain," katanya. (*)