Dituding Menutupi Persoalan, Kepsek SMP Negeri 5 Beberkan Fakta Ini, Terkait Video Viral Perundungan Siswa

Suasana Pertemuan di SMP Negeri 5 Sekayu (Foto Humas Polres Muba).--

Akan tetapi sudah ada pertemuan dengan seluruh pihak di sekolah pada Jumat 06 September 2024, yang dihadiri langsung oleh Kepala Diknasbud Muba, Polres Muba, DPPPA Muba, dan KPAD Muba.  

“Awalnya menyangka bahwa Video yang viral tersebut bahwa adalah bagian dari proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema "Bangunlah Jiwa Raganya" dan topik utama "Stop Bullying".  Video tersebut dirancang sebagai simulasi untuk mendidik siswa mengenai bahaya bullying,” kata Indh Maryani. 

Sebelumnya, sebuah video yang menunjukkan seorang siswa mengalami kekerasan fisik oleh teman-temannya sempat menghebohkan media sosial.

“Tapi setelah ditelusuri, memang benar adanya kalau ada persoalan di sekolah. Itu setelah dilakukan komunikasi dengan beberapa siswa. Bahwa video yang viral tersebut terjadi pada 15 Agustus 2024 lalu,” kata Indah Maryani 

Menurut keterangan siswa dan guru kelas bahwa persoalan itu terjadi bermula saat melakukan dekorasi atau menghias ruang kelas untuk menyambut 17 Agustus 2024. 

Dimana salah satu siswa, mengangkat meja, yang kemudian pada saat mengangkut meja mengenai salah seorang siswa. 

“Atas hal itu, salah satu siswa tidak terima sehingga terjadilah perkelahian antar kedua siswa tersebut, dan kemudian diketahui guru kelas, kemudian mereka berdua sudah berdamai, dan diselesaikan,” katanya 

Namun diluar dugaan, ternyata salah satu siswa masih tidak terima, kemudian melakukan aksi perundungan yang video nya viral. 

“Hal ini tanpa diketahui oleh guru bahwa video itu viral, sehingga terjadilah pertemuan di sekolah pada Jumat 06 September 2024 kemarin, dan itu sudah diselesaikan dengan akan dilanjutkan pertemuan kembali pada Hari Senin 09 September 2024 besok (hari ini,red),” terangnya 

Mengenai ada nya salah satu orang tua siswa memberikan laporan ke Mapolres Muba mengenai video aksi perundungan, tentu pihak sekolah tidak pernah menghalang – halangi. 

“Adanya salah satu orang tua siswa yang melaporkan aksi perundungan itu, pada Sabtu 07 September 2024, kami pihak sekolah tidak pernah menghalang-halangi, karena mungkin ingin mencari kebenaranya. Kami pun bersyukur dengan harapan persoalan yang terjadi bisa terselesaikan dengan baik,” tukasnya (*) 

Tag
Share