Dinkominfo Bersama BPS Lakukan Pembinaan dan Monitoring Satu Data Muba, Melalui Program Desa Cantik

Lakukan Monitoring Satu Data Desa (Foto Kominfo Muba).--

Dalam pembinaan ini, operator diberikan pelatihan teknis tentang penggunaan aplikasi, yang mencakup cara memasukkan data, validasi, dan pelaporan hasil survei. 

Monitoring juga dilakukan untuk memastikan bahwa proses pengumpulan data berjalan dengan baik dan berkualitas tinggi.

BACA JUGA:Toyota Yaris Cross Hybrid: SUV Kompak Canggih yang Ramah Lingkungan

BACA JUGA:Toyota Camry Hybrid: Sedan Mewah dengan Performa Hybrid yang Canggih

Pernyataan Pejabat Terkait

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Musi Banyuasin, Herryandi Sinulingga, menyatakan bahwa aplikasi Muba Survei adalah alat penting untuk memperkuat kebijakan berbasis data. 

Ia berharap, dengan pembinaan yang tepat, operator Desa Cantik dapat lebih profesional dan menyediakan data yang valid dan akurat untuk mendukung pembangunan di tingkat desa dan kabupaten.

Sementara itu, Kepala BPS Kabupaten Muba, Trio Wira Dharma, menegaskan komitmen BPS untuk memberikan dukungan teknis kepada operator desa, agar tercipta sistem data terpadu yang dapat digunakan pemerintah daerah dalam perencanaan dan evaluasi program pembangunan. Koordinasi terus dilakukan dengan dinas terkait untuk memastikan data sesuai standar Satu Data Indonesia.

Komitmen Satu Data Indonesia

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Kabupaten Musi Banyuasin dalam mewujudkan satu data Indonesia di tingkat daerah, sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2019. 

Dengan adanya pembinaan ini, diharapkan seluruh desa di Musi Banyuasin dapat berperan aktif dalam menyukseskan program satu data dan memberikan kontribusi nyata bagi pengentasan kemiskinan, pengurangan pengangguran, dan penurunan angka stunting.

Aplikasi Muba Survei

Aplikasi Muba Survei adalah platform pengumpulan data yang dirancang untuk memfasilitasi pengambilan data sektoral dan spasial di Kabupaten Musi Banyuasin. 

Aplikasi ini digunakan untuk mengumpulkan data terkait stunting, kemiskinan, pengangguran, harga pasar, dan potensi desa, yang kemudian dianalisis untuk perencanaan pembangunan daerah. Aplikasi ini juga dapat digunakan di daerah blankspot, sebagai bagian dari inovasi untuk percepatan pengumpulan data dari tingkat desa. (*) 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan