Penangkaran Jebol, Buaya Lepas Masuki Sawah dan Sungai Warga Cianjur

Tampak Buaya berukuran cukup besar yang lepas ken pemukiman warga. (Foto: Dok/Ist)--

KORANHARIANMUBA.COM – Warga Kampung Gunung Calung, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Jawa Barat, dibuat panik setelah beberapa ekor buaya dilaporkan lepas dari penangkaran dan berkeliaran di area sawah serta permukiman. Kejadian ini memicu ketakutan di kalangan warga dan membuat beberapa video beredar luas di media sosial.

Menurut laporan yang beredar di media, awalnya disebutkan bahwa sebanyak 80 ekor buaya lepas dari penangkaran. Namun, kabar tersebut dibantah oleh kreator konten Ucuy Cihuy melalui akun TikToknya @ucuycihuy4. Ia menegaskan bahwa jumlah buaya yang lepas hanya dua ekor, bukan 80 ekor seperti yang dikabarkan. Tiga ekor lainnya ditemukan masih berada di sekitar penangkaran dan telah dievakuasi kembali.

"Berita buaya lepas 80 ekor itu tidak benar," tegas Ucuy Cihuy dalam videonya, seraya mengajak netizen untuk tidak termakan hoaks yang menyebar di media sosial.

Ucuy Cihuy juga memuji aksi cepat Kang Dedek, seorang pakar buaya dari Garut, yang langsung datang ke Cianjur setelah mendengar kabar tentang buaya-buaya yang lepas. "Saya luar biasa salut sama Kang Dedek yang bergerak cepat dan memastikan bahwa kabar yang beredar tidak benar," tambahnya.

BACA JUGA:Anak Jalanan Tiduran di Tengah Jalan, Warga Palembang Resah

BACA JUGA:Perpustakaan Desa Awal Terusan Dukung Minat Baca Anak-Anak Melalui Inisiatif Jemput Bola

Dinding penangkaran buaya dilaporkan jebol akibat hujan deras pada Rabu malam, 2 Oktober 2024. Kejadian ini menyebabkan beberapa buaya lepas dan memasuki area persawahan serta sungai di dekat pemukiman warga.

"Kejadiannya tadi malam saat hujan deras mengguyur, tembok penangkaran jebol," ujar Kapolsek Cianjur Kompol Cahyadi Mulya.

Pada Rabu malam, satu ekor buaya berhasil dievakuasi oleh pawang di sekitar kawasan galian C, tempat yang dekat dengan penangkaran. Kemudian pada Kamis pagi, dua ekor buaya lainnya terlihat berkeliaran di area sawah dan sungai oleh warga sekitar, yang kemudian juga berhasil ditangkap.

Yayan Nurdin, alias Mang Ipei, seorang pegawai di penangkaran, ikut turun tangan dalam proses evakuasi buaya-buaya yang lepas. Ia menjelaskan bahwa proses penangkapan buaya yang kabur ke kawasan galian C berlangsung cepat, hanya sekitar 10 menit. Namun, penangkapan dua ekor buaya lainnya yang masuk ke sawah dan sungai memerlukan waktu lebih lama karena medan yang sulit.

"Kami sudah biasa mengurus buaya, jadi penangkapan di area lapang seperti galian C lebih mudah. Tapi di sawah dan sungai, prosesnya lebih lama karena kondisi medan yang menyulitkan," jelas Mang Ipei.

Hingga Kamis, 3 Oktober 2024, total tiga ekor buaya berhasil dievakuasi dan dikembalikan ke penangkaran. Meski situasi sudah terkendali, warga masih diimbau untuk tetap waspada dan melaporkan segera jika melihat buaya di area permukiman.(*) 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan