KORANHARIANMUBA.COM - Debat perdana kandidat Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Muba, Kamis 31 Oktober 2024 malam di Gedung Dharma Wanita Sekayu yang diselenggarakan KPU Muba membuat paslon Cabup Cawabup Muba nomor urut 01 Lucianty-Syaparuddin tampil sangat percaya diri dan menuai respon positif.
Pantauan pada saat pelaksanaan kandidat, tampak Lucianty-Syaparudin sangat menguasai materi-materi pertanyaan dari panelis maupun paslon 02. Tak hanya itu, keseriusan Lucianty untuk memberikan solusi nyata kesejahteraan masyarakat Muba juga sangat realistis.
"Mulai dari lahir hingga meninggal dunia masyarakat Muba yang masuk kategori pra sejahtera harus difasilitasi maksimal dengan kehadiran pemerintah," tegas Cabup Muba Lucianty.
Lucianty juga menegaskan, dirinya bersama Cawabup Syaparuddin untuk memimpin Muba ke depan tidak didasari ambisi dan memiliki motivasi untuk merusak Kabupaten Muba. "Kami murni untuk mengabdi kepada masyarakat Muba dan bekerja untuk kemajuan Muba," ucapnya.
BACA JUGA:Cekcok Berujung Maut, Warga Gajah Mati Tewas Ditangan Tetangganya
BACA JUGA:Tingkatkan Daya Saing, BRI Peduli Gelar Pelatihan dan Sertifikasi Halal UMKM dari Berbagai Daerah
Popularitas Lucianty tidak tergoyahkan, meskipun sempat dihadapkan pada isu negatif terkait masa lalunya sebagai mantan narapidana kasus korupsi. Para kiai dan pemimpin agama di Muba menegaskan bahwa niat tulus dan komitmen Lucianty untuk membangun kabupaten ini jauh lebih penting daripada membahas masa lalunya.
Begitupun masyarakat Muba yang kini tampak tidak terpengaruh oleh kampanye hitam tersebut, karena lebih melihat niat tulus Lucianty untuk membangun Muba secara berkelanjutan.
Bahkan, Cabup Muba Lucianty akan akan memfasilitasi masyarakat desa dengan membuka lahan tanpa bakar untuk meningkatkan produktifitas lahan agar masyarakat pedesaan penghasilannya bertambah.
"Selain itu kami akan melanjutkan program Rp1 Miliar 1 Desa, 1 desa 1 dokter serta memaksimalkan program sekolah dan seragam gratis mulai dari TK-SMP sederajat di Kabupaten Muba," tuturnya.
Sementara itu, Pengamat politik Sumsel, Muhammad Haekal Afafah, keberhasilan Lucianty dalam menarik perhatian masyarakat tidak hanya didorong oleh aktivitas kampanyenya, tetapi juga oleh program-programnya yang dianggap relevan dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat Muba.
"Lucianty menunjukkan program yang konkret dan jelas, terutama dalam pengembangan ekonomi daerah melalui pemberdayaan UMKM dan pengelolaan sumber daya lokal. Kemampuan manajerialnya yang kuat sebagai seorang pebisnis sukses juga menjadi nilai tambah yang membuat masyarakat lebih percaya kepadanya," ujar Haekal.
Lucianty mendapatkan sentimen positif dari berbagai lapisan masyarakat karena menawarkan solusi yang komprehensif untuk meningkatkan kesejahteraan Muba. Dengan latar belakang sebagai seorang pengusaha yang sukses dan disegani, Lucianty memiliki pengalaman yang dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui inovasi, dukungan modal bagi petani dan nelayan, serta strategi UMKM yang nyata.
Sebaliknya, Haekal mencatat bahwa pasangan pesaingnya, Toha Tohet, masih menghadapi tantangan besar dalam menarik kepercayaan publik. "Kapasitas kepemimpinan Toha masih dipertanyakan. Selain itu, rekam jejak dan latar belakang pendidikannya tidak memberikan keyakinan yang kuat bahwa ia mampu mengelola Muba dengan baik," tambahnya.
Menurut Haekal, masyarakat Muba menginginkan pemimpin yang berintegritas dan memiliki visi jelas. "Lucianty berada di posisi yang lebih menguntungkan karena ia berhasil menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi masyarakat, seperti pemberdayaan ekonomi dan kemiskinan. Sementara Toha-Rohman, yang diduga menggunakan cara-cara instan untuk mendulang dukungan, dinilai kurang mampu menghadirkan program yang konkret," jelas Haekal.(*)