KORANHARIANMUBA.COM,Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Melza Elen Setiadi menggelar pengajian rutin bulanan.
Kegiatan ini merupakan siraman rohani dan upaya peningkatan keimanan dan ketakwaan bagi para ibu yang tergabung dalam majelis taklim bertempat di Griya Agung Palembang, Jumat kemarin.
"Permasalahan-permasalahan ini kadang kala sulit dipecahkan sendiri, sehingga kegiatan seperti ini masih cukup efektif paling tidak secara periodik dapat menyegarkan jiwa dan pikiran sebagai siraman rohani bagi jiwa", kata Melza dalam sambutannya.
BACA JUGA:Kasus Tindak Pidana Korupsi Dana Hibah Pilkada 2020-2021 OKU Timur Segera Disidangkan
Dalam pengajian mengambil tema "Menjaga hati dari penyakit hati" tersebut menurut dia sangat tepat sebab hati seseorang adalah pusat segala perasaan, emosi dan motivasi. Dalam Islam, hati adalah fokus utama karena Allah SWT.
"Melihat hati seseorang sebagai cerminan dari kualitas spiritual dan moral seseorang. Hati yang bersih adalah tempat di mana rasa takwa dan cinta kepada Allah SWT tumbuh. Seperti yang kita ketahui, seseorang yang diserang penyakit hati kepribadiannya terganggu dan selanjutnya menyebabkan kurang mampu menyesuaikan diri dengan wajar,” imbuh Melza.
Sementara sebagai manusia di kehidupan ini sambung Melza , semua orang tidak ada yang bebas dari masalah sekecil apapun, yang namanya masalah pasti akan ada.
"Semoga Allah SWT selalu membimbing kita menjadi pribadi yang bersih hatinya, senantiasa tunduk dan patuh pada seruan-Nya. Sehingga kita akan selamat dalam mengarungi kehidupan di dunia dan menggapai kebahagiaan abadi kelak di akhirat,” harap Melza.
BACA JUGA:Diskominfo OKI Menganalisis 1.098 Konten Pemberitaan, 11 Konten Identifikasi Penyebar Hoax
BACA JUGA:Dinkes Sumsel Apresiasi Gagasan Polda Sumsel, Jalankan Program Klinik Terapung
Di kesempatan yang sama, Ustadz Profesor Yuwono dalam tausiahnya menyampaikan kajian tentang cara untuk menjaga hati.
Menurutnya hati yang sakit masih bisa ditolong. Namun berbeda halnya bila hati telah kotor. Membersihkan hati bisa dilakukan dengan dzikir, melalui majelis taklim guna mendapatkan ilmu.
"Selalu lafazkan dzikir, paksakan hati untuk kembali dekat (menjadi) normal dengan cara qona'ah, selanjutnya upayakan semakin beragamnya latar belakang keluarga dari berbagai suku untuk memperluas khasanah,” ujarnya.