Lalu, bagaimana kelamin ganda bisa terjadi? Yuk simak pada artikel dibawah ini.
Penyebab utama kelamin ganda adalah kelainan hormon selama kehamilan, sehingga mengganggu organ seks janin yang sedang berkembang.
Sebagai informasi, sel telur ibu mengandung kromosom X dan sperma ayah mengandung kromosom X dan Y.
Bayi yang mewarisi kromosom X dari ayah, terlahir dengan jenis kelamin perempuan (XX) secara genetik. Sementara itu, bayi yang mewarisi kromosom Y memiliki jenis kelamin laki-laki (XY, satu X dan satu Y).
Lantas bagaimana cara penanganan penderita kelainan kelamin ganda?
Kelamin ganda adalah suatu kondisi yang kompleks, sehingga dalam penanganannya bisa melibatkan berbagai spesialis, mulai dari dokter spesialis anak, dokter spesialis anak subspesialis neonatologi, dokter spesialis urologi, dokter spesialis bedah anak, ahli endokrinologi, ahli genetika, hingga psikolog.
Tujuan dari penanganannya adalah kesejahteraan psikologis dan sosial jangka panjang pada anak, serta memaksimalkan fungsi seksual dan kesuburannya.
Waktu dimulainya perawatan bisa berbeda-beda, tergantung dari kondisi bayi. Terdapat dua jenis perawatan yang digunakan dalam hal ini, yaitu obat-obatan dan operasi.
Pemberian obat hormon (hormone replacement therapy) bertujuan membantu memperbaiki ketidakseimbangan hormon.
BACA JUGA:Satres Narkoba Polres Ogan Ilir Gelar Razia Gabungan di Lapas Tanjung Raja
Misalnya, pembesaran klitoris yang disebabkan oleh hiperplasia adrenal bawaan dapat diberikan obat hormon untuk mengurangi jaringan.
Sedangkan, tindakan operasi bertujuan untuk mempertahankan fungsi seksual yang normal dan membuat alat kelamin terlihat jelas.
Apabila vagina tersembunyi di bawah kulit, maka pembedahan dapat dilakukan pada masa kanak-kanak untuk membantu fungsi seksualnya kelak.
Pada bayi laki-laki, operasi dilakukan untuk merekonstruksi penis yang tidak lengkap, sehingga memungkinkan melakukan ereksi dan penampilan luarnya pun terlihat jelas.
Selain itu, operasi juga bisa dilakukan untuk memposisikan ulang testis ke dalam skrotum. (*)