Kapolda Sumsel Ingatkan Jangan Menggosok-Gosok Rakyat Supaya Terjadi Benturan

Sabtu 23 Nov 2024 - 20:52 WIB
Reporter : Reno
Editor : Yudistira

KORANHARIANMUBA.COM, - Pelaksanaan pemungutan suara pilkada serentak 2024, sudah semakin dekat. Masa kampanye pun akan berakhir Sabtu 23 November 2024. 

Di masa tenang kampanye dari 24-26 November 2024, semua pihak diminta untuk tenang dan mematuhi peraturan yang ditetapkan penyelenggara pemilu. 

“Kalau mau terpilih, baik-baiklah sama rakyat. Karena kedaulatan ada di tangan rakyat. Jangan menggosok-gosok rakyat, supaya terjadi benturan,” pinta Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi SIK MH, Jumat 22 November 2024. 

Itu dikatakannya saat membuka Dialog Publik Wawasan Kebangsaan dalam rangka Pemilukada dengan Semangat Proklamasi Siap Mensukseskan Pemilukada 2024. Dihadiri sekitar 350 peserta dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, pelajar, mahasiswa, dan awak media.

BACA JUGA:Api Melahap Lokasi Minyak Ilegal di Sanga Desa, Kasus Naik ke Tahap Penyidikan

BACA JUGA:Astaga, Oknum Pelajar SMA di OKU Timur Tawarkan Anak di Bawah Umur kepada Pria Hidung Belang

“Kita berharap kegiatan ini, betul-betul bisa membawa kebaikan bagi terciptanya proses pilkada serentak 2024 khususnya di Sumsel, dalam situasi yang kondusif, aman, dan damai,” harap Andi Rian.

Lanjut Andi Rian, wawasan kebangsaan terkait pilkada tentu merupakan suatu pemahaman tentang keikutsertaan secara aktif seluruh warga negara. 

”Dalam proses kedaulatan rakyat, melalui pemilihan kepala daerah, dengan menguatkan persatuan dan kesatuan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” katanya.

Tahapan pilkada 2024 telah berjalan, sudah semakin mendekati hari pelaksanaan pemungutan suara 27 November 2024. 

“Insyaallah dilaksanakan dalam 5 hari ke depan. Ada kecenderungan meningkatnya berita bohong atau hoaks. Baik dalam bentuk kampanye negatif maupun kampanye hitam melalui media-media sosial,” bebernya.

Oleh karena itu, dibutuhkan upaya bersama dalam menjaga persatuan dan kesatuan agar tidak berpotensi menimbulkan polarisasi sosial. ”Apalagi sampai terjadi konflik, akibat benturan kepentingan perbedaan pilihan,” ulasnya.

Dia kembali menyampaikan, agar menggunakan diksi terpilih atau tidak terpilih. Karena pilkada merupakan pemilihan kepala daerah. 

“Jadi tidak ada menang atau kalah. Kecuali kalau pertandingan kepala daerah, ada menang atau kalah. Harus siap terpilih, dan tidak terpilih,” tegas lulusan Akpol 1991 itu.

Andi Rian mengingatkan untuk mengedepankan kepentingan yang lebih besar. Salah satu point dalam wawasan kebangsaan, adalah resolusi mental. 

Kategori :