Hindari Kekerasan, Perempuan Harus Berdaya, Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan Meningkat

Jumat 06 Dec 2024 - 15:39 WIB
Reporter : reno
Editor : yudistira

KORANHARIANMUBA.COM, - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPA) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat ada peningkatan kasus kekerasan pada perempuan tahun 2024. Setidaknya ada 460 kasus kekerasan pada perempuan dan 488 korban yang terjadi pada perempuan dan anak-anak, baik perempuan maupun laki-laki. 

"Angka kasus ini jika dibandingkan tahun sebelumnya mengalami peningkatan. Faktornya karena didorong kebebasan berbicara, media sosial banyak yang berani bicara sehingga mendorong parperempuan bicara," ucap Kepala DPPA Sumsel, Fitriana SSos MSi usai peringatan Hari Ibu di Joglo Griya Agung, Kamis (5/12).

Isu terkait kekerasan dan kesetaraan gender masih menjadi perhatian bersamaan peringatan Hari Ibu ke-96 tahun ini. Sebab inilah yang membuat perempuan harus berdaya, baik di bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial. 

"Ketika perempuan berdaya, insya Allah terbebas dari kekeraasan. Karena banyak kasus kekerasan yang terjadi lantaran perempuan lemah secara ekonomi, pendidikan, sosial, dan budaya," ujarnya.

BACA JUGA: Malam Puncak Grand Final Kuyung Kupek 2024 Berlangsung Spektakuler

BACA JUGA:Waduh, Jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Harga Ayam Potong dan Telur Ayam Alami Kenaikan

Menurutnya, ketika perempuan hanya bergantung kepada seseorang yang akan menimbulkan kekerasan, maka ini akan berulang. Namun ketika perempuan mandiri secara ekonomi, mereka tidak akan takut ketika terjadi kekerasan untuk melapor ke pihak berwajib. Untuk itu, dalam momen rangkaian peringatan Hari Ibu (HPI) ke-96 Tahun 2024 diisi berbagai kegiatan baik pelatihan yang difokuskan pada kelompok rentan, kunjungan ke Lapas Wanita, bantuan kelompok rentan, workshop kesetaraan gender. "Kita hadir untuk pemberdayaan perempuan," tambahnya.

Berkaitan tema peringatan Hari Ibu ke-96 "Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Emas 2045", artinya harus menyapa sesama perempuan, bersinergi, saling bersilaturahmi, dan jangan ada pembiaran ketika ada kekerasan pada perempuan.

Sekretaris Daerah (Sekda), Edward Chandra menyampaikan pada 22 Desember 1928, para perempuan Indonesia melalui Kongres Perempuan Indonesia pertama, menunjukkan semangat dan perjuangan mereka untuk hak-hak perempuan, pendidikan, dan pengakuan atas peran mereka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

BACA JUGA:Panduan Lengkap Menanam Aglonema di Rumah, Tanaman Hias yang Cantik dan Mudah Dirawat

BACA JUGA:Langkah-Langkah Beternak Lele pada Kolam Terpal Agar Panen Melimpah

"Sejak saat itu, Hari Ibu telah menjadi simbol penghargaan terhadap peran ibu dan perempuan Indonesia dalam segala bidang," sampainya

Dikatakan, tema peringatan Hari Ibu tahun ini. "Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya, Menuju Indonesia Emas 2045”, menjadi panggilan bagi semua untuk semakin memperkuat posisi dan peran perempuan mewujudkan cita-cita besar bangsa Indonesia. 

"Perempuan adalah pahlawan yang tak tampak, namun dampaknya begitu besar dalam kehidupan kita. Perempuan bukan hanya sebagai pengasuh dan pendidik pertama bagi anak-anak, tetapi juga pilar yang kokoh dalam pembangunan sosial, ekonomi, dan budaya di Indonesia," pungkasnya. (*) 

 

Kategori :