HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Mitos salah satu yang sudah sangat terkenal dan hampir semua orang mempraktekkannya adalah menyembuhkan luka bakar dengan odol.
Namun, tahukah kamu kalau cara ini justru membuat luka kamu menjadi semakin parah? Luka bakar tentu akan membuat bekas pada kulit kamu dan akan susah untuk menghilangkannya, karena membutuhkan waktu yang lama. Saat terkena luka bakar, kulit akan melepuh hingga ke lapisan kulit yang terdalam, sehingga sel-sel yang biasanya bertugas untuk menyembuhkan luka akan ikut rusak. Kondisi ini mengakibatkan luka akan membekas dan sulit untuk hilang. Memakai Odol Dapat Sembuhkan Luka Bakar, Benarkah? Seseorang yang mengolesi odol pada luka bakar akan membuat luka semakin parah. Karena sifat odol yang cenderung lengket akan membuat bakteri berkembang dengan lebih mudah, dan penyembuhan luka pun akan semakin sulit untuk dilakukan. BACA JUGA:Pertama di Sumatera Selatan, PJ Bupati Musi Banyuasin Resmikan Zmart BazNas Odol memiliki kandungan pembersih kotoran pada gigi, seperti calcium carbonate, potassium citrate, atau zat pemutih gigi yang berbahaya jika di oleskan pada luka bakar. Nah, jika kandungan-kandungan ini digunakan selain pada gigi, akan menyebabkan iritasi dan memperparah kondisi kulit yang terbakar. Bagaimana Cara yang Baik untuk Menyembuhkan Luka Bakar? Kamu bisa membersihkan luka bakar dengan air dingin mengalir, sehingga luka bakar tidak menyebar pada area kulit lain. Kemudian, kompres luka bakar setelah dibersihkan, berikan antibiotik kalau diperlukan. Dengan begini bakteri tidak akan mudah menyebar dan membuat luka menjadi semakin parah. Luka bakar yang ditangani dengan benar akan sembuh lebih cepat, meskipun luka akan membekas dalam waktu yang lama. Jangan Salah Kaprah, Ini Hal yang Harus Dihindari Ketika Luka Bakar Mengoleskan odol pada luka bakar merupakan hal yang salah, karena akan membuat kulit iritasi dan meningkatkan risiko terjadinya infeksi. BACA JUGA:Pemkab Musi Banyuasin Ikuti Sosialisasi Penyampaian Pedoman Umum LPPD, LKPJ dan RLPPD Selain odol, ada beberapa mitos yang salah pada penanganan luka bakar, yaitu: Jangan oleskan minyak kelapa, minyak zaitun, atau minyak goreng. Karena minyak dapat menahan panas dan membuat kulit akan terus terbakar. Ketika luka bakar telah melepuh dan menggelembung, jangan dipecahkan! Karena hal itu bisa menyebabkan infeksi. Jangan meletakkan es langsung ke atas luka bakar, karena hal ini bisa memperparah kulit yang luka. Jangan mengoleskan putih telur pada luka bakar, karena bisa menyebabkan infeksi bakteri dan reaksi alergi. Hindari paparan sinar matahari, karena kulit yang mengalami luka bakar akan sangat peka terhadap sinar matahari. Jangan mengoleskan mentega atau margarin ke luka bakar, karena dapat menimbulkan infeksi. Itulah beberapa hal yang kamu harus hindari jika terjadi luka bakar ringan. Namun, jika luka bakar terjadi dengan sangat parah pada badan sampai melengketkan pakaian kamu pada tubuh, jangan coba-coba untuk melepaskan pakaian ini. Pada kondisi ini, kamu harus segera mencari pertolongan medis terdekat. Tingkat Keparahan Luka Bakar dan Cara Mengatasinya Ini tips membagi luka bakar ke dalam 4 kategori yang berbeda berdasarkan seberapa parah kerusakan kulit yang terjadi. 1.Luka Bakar Derajat Pertama Luka bakar derajat pertama menyebabkan kerusakan kulit yang ringan. Kondisi ini disebut juga luka bakar superfisial, karena memengaruhi lapisan kulit terluar. Salah satu contoh luka bakar derajat pertama adalah kulit yang terbakar akibat sinar matahari. Saat mengalami kondisi ini, kulit mungkin merah dan terasa nyeri, tapi tidak sampai melepuh. Kerusakan jangka panjang juga jarang terjadi. Luka bakar derajat pertama biasanya bisa sembuh dalam 7-10 hari. Berikut perawatan rumah yang bisa dilakukan untuk mengobati luka bakar derajat pertama: Rendam luka dalam air dingin selama lima menit atau lebih. Minum acetaminophen atau ibuprofen untuk meredakan rasa nyeri. Oleskan lidokain dengan gel atau krim lidah buaya untuk menenangkan kulit. Gunakan salep antibiotik dan balut dengan kain kasa longgar untuk melindungi area yang terkena. Pastikan kamu tidak mengaplikasikan es batu pada luka, karena dapat memperparah lukanya. Selain itu, hindari juga mengoleskan mentega atau menempelkan telur karena tidak terbukti efektif secara ilmiah. 2.Luka Bakar Derajat Kedua Luka bakar derajat kedua lebih serius, karena kerusakannya sampai ke lapisan di bawah kulit. Jenis luka bakar ini menyebabkan kulit melepuh dan menjadi sangat merah dan perih. Lepuhan kadang-kadang juga bisa pecah, sehingga luka bakar menjadi tampak basah. Seiring waktu, jaringan tebal dan lembut seperti keropeng dapat berkembang di atas luka. Saat mengalami luka bakar derajat kedua, kamu perlu menjaga kebersihan area dan membalutnya dengan benar untuk mencegah infeksi. Hal ini juga membantu luka bakar lebih cepat sembuh. Luka bakar derajat kedua yang dangkal dapat sembuh dalam 2-3 minggu tanpa jaringan parut. Sementara luka bakar derajat kedua yang lebih parah mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sembuh, dan dapat menyebabkan perubahan permanen pada warna kulit kamu. BACA JUGA:Lestarikan Kearifan Lokal, SMP Perintis Ngulak Gelar Perlombaan Tradisional Cara mengobati luka bakar derajat kedua yang ringan umumnya hampir sama dengan pengobatan untuk luka bakar derajat pertama, antara lain membilas kulit dengan air dingin selama 15 menit atau lebih, meminum obat pereda rasa nyeri (acetaminophen atau ibuprofen), dan mengoleskan krim antibiotik ke atas luka. Namun, kamu dianjurkan untuk segera cari pengobatan medis bila luka bakar menyerang area yang luas, seperti wajah, tangan, bokong, dan kaki. Itulah cara mengatasi luka bakar berdasarkan tingkat keparahannya yang perlu diketahui. Bila kamu mengalami luka bakar yang cukup parah, sebaiknya segera berobat dengan buat janji dengan rumah sakit pilihan kamu lewat aplikasi Halodoc. (*)
Kategori :