KORANHARIANMUBA.COM – Beberapa titik dan Kawasan yang diterjang banjir di Prabumulih dan, PALI serta LAHAT. Namun warga diminta tetap tiungkatkan kewaspadaan, sebab bisa saja sewaktu waktu banjir Kembali datang.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Muara Enim, Abdurrozieq Putra ST MT, mengatakan, hujan lebat yang menghuyur Kota Muara Muara Enim dan juga wilayah Lahat berdampak terhadap beberapa wilayah terutama kawasan bantaran Sungai Lematang.
"Karena itu, beberapa daerah secara bergantian dilanda banjir karena Sungai Lematang meluap. Banjir itu bergeser dari ulu ke ilir," bebernya, kemarin. Beberapa wilayah di Muara Enim yang sempat terendam yakni Desa Gunung Megang Luar dan Desa Gunung Megang Dalam, Kecamatan Gunung Megang.
"Di Kota Muara Enim juga banjir pada Jumat (10/1) lalu. Tapi hari itu juga sudah surut. Tinggal jalanan yang terendam," jelas dia.
BACA JUGA:Puluhan Pelajar SMP Ramaikan Lomba Menembak
BACA JUGA:Mobil Tangki BBM Illegal Terbalik, Tumpahan Minyak ke Jalan
Pada Desa Gunung Megang Dalam dan Luar, totalnya ada 1.497 KK yang terdampak banjir tersebut. Saat ini kondisinya sudah berangsur surut. "Ada beberapa akses jalan yang terputus karena banjir. Anggota kami sampai saat ini masih di lokasi membantu warga menggunakan perahu karet," ungkapnya.
Menurut Abdurrozieq, pihajnya mengantisipasi potensi banjir kembali. "Kita berharap kondisi cuaca cerah. Setidaknya tidak hujan lagi, agar air bisa lebih cepat turun," imbuh dia.
Dirinya mengimbau masyarakat di bantaran Sungai Lematang untuk tetap waspada.
Selain banjir, di wilayah Desa Sri Tanjung, Kecamatan Semendo Darat Tengah (SDT) terjadi longsor pada Sabtu (11/1) sekitar pukul 22.30 WIB. Hingga Minggu (12/1) tanah longsoran tersebut masih menutupi jalan. Karena kendaraan roda dua dan roda empat tidak bisa melintas, lalu lintas dialihkan ke jalan alternatif dari Desa Sri Tanjung ke Desa Muara Tenang.
Abdurrozieq menambahkan, longsor di jalan Desa Sri Tanjung itu merupakan kejadian longsor susulan. Sebelumnya sudah terjadi longsor yang pertama pada 9 Januari 2025. “Lokasinya sama dengan lokasi longsor yang pertama," ujarnya.
Tanah di kawasan tersebut memang labil di musim penghujan seperti sekarang.
“Tim BPBD sudah menuju lokasi dan menunggu alat berat dari Dinas PUPR untuk membantu membersihkan material tanah longsoran," ungkap Abdurrozieq. Camat SDT, Zulfikar mengatakan, ada beberapa daerah di SDT yang rawan terjadi longsor selain Desa Sri Tanjung. Seperti wilayah Desa Muara Tenang, Desa Tenam Bungkuk, Desa Gunung Agung, dan Desa Kota Padang.
Jalan alternatif ke Desa Muara Tenang juga rawan terjadinya longsor. Karena itu, warga diharapkan berhati-hati. "Ada standby satu unit alat berat sehingga bila terjadi longsor bisa cepat ditangani," pungkasnya.
Di PALI, kabupaten pecahan Muara Enim, juga terjadi banjir. Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir menyebabkan debit air Sungai Lematang di wilayah itumeningkat. Akibatnya, dua desa dalam Kecamatan Tanah Abang, yakni Desa Curup dan Desa Sukaraja, mulai terendam. Kedalaman airnya bervariasi antara 10 hingga 80 cm.