Performa luar biasa Alexandro Perreira sepanjang musim juga membuatnya mendapat gelar pencetak gol terbanyak dengan 19 gol.
Kemenangan ini merupakan tonggak sejarah bagi PSBS Biak, menjadikan mereka tim pertama dari Papua yang memenangkan Liga 2 dan mengamankan promosi mereka ke Liga 1 untuk musim depan.
Mengingat gangguan yang terjadi di lafa fina, Semen Padang FC telah mengakui perannya dalam peristiwa tersebut dan siap menghadapi sanksi dari Komisi Disiplin PSSI (Komdis).
Penasihat Semen Padang FC Andre Rosiade, menyatakan kekecewaannya dan menegaskan kesiapan klub untuk menerima tanggung jawab penuh dan sanksi yang akan diberikan oleh PSSI.
Menatap ke depan, Semen Padang sudah merencanakan untuk musim depan, dengan anggaran ambisius Rp70 miliar untuk bersaing di papan atas Liga 1 di 2024-2025.
Ya, pertandingan final Pegadaian Liga 2 2023/2024 ternoda karena tindakan tidak terpuji dari suporter memberikan bayangan atas apa yang seharusnya menjadi momen bersejarah bagi PSBS Biak.
Kedua tim, bersama dengan para pendukung mereka, kini melihat ke masa depan, berharap untuk rekonsiliasi dan kembali ke semangat kompetisi yang menjadi ciri khas sepak bola. (*)