HARIANMUBA.BACAKORAN.CO – Pemilik Peternak di Kabupaten Ogan Ilir terkejut, karena sebanyak 3 ekor kerbau mati mendadak.
Pengawas Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Ogan Ilir, Taufik Ismail menyebut, tiga kerbau yang mati tersebut ditemukan di salah satu desa di Kecamatan Indralaya Selatan.
"Kami menemukan kasus kematian kerbau di salah satu desa di Kecamatan Indralaya Selatan pada akhir Februari lalu," ungkapnya, Kamis, 18 April 2024.
Menindaklanjuti penemuan tersebut, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ogan Ilir, langsung melakukan suntik vaksinasi kepada sapi dan kerbau yang ada di Kabupaten Ogan Ilir.
BACA JUGA:Pastikan MTQ 30 Tingkat Provinsi Sumsel Semarak, Pemkab Muba Undang Tri Suaka Malam Opening
BACA JUGA:Banyak Tumpukan Sampah Berserakan, Ini Solusi dari Pj Wali Kota Palembang Ratu Dewa
"Sejauh ini lebih dari 200 ekor kerbau dan sapi di Ogan Ilir yang divaksin oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan," sebutnya.
Adapun sapi dan kerbau yang disuntik vaksin berada di wilayah Indralaya dan Indralaya Selatan. Sebagaimana diketahui, gejala penyakit ngorok sedang mewabah di wilayah Ogan Komering Ilir (OKI).
Gejala wabah serupa ternyata mulai melanda wilayah Ogan Ilir, namun belum terlalu masif dan sedang ditanggulangi oleh pemerintah daerah setempat.
"Kepada peternak kami mengimbau silahkan melapor jika ada hewan ternak yang terindikasi wabah penyakit ngorok," imbaunya.
BACA JUGA:Pelatih Australia Beri Kesan Positif kepada Timnas U-23 Indonesia
BACA JUGA:Jakarta Garuda Panggil Pulang Li Qiujiang
Ditambahkan Taufik, vaksin untuk pencegahan penyakit ngorok ini tidak dipungut biaya alias gratis.
Dirinya juga mengungkapkan, ada sebagian peternak yang takut hewan ternak mereka divaksin.
Peternak pun berinisiatif memotong hewan yang terindikasi terkena wabah ngorok dan dagingnya dijual ke luar daerah Sumatera Selatan.