Namun, mereka tetap harus berhati-hati dan waspada karena air mungkin masih bisa naik kembali jika hujan turun lagi.
BACA JUGA:Tindak Tegas Kapal Tanker Illegal Masuk Ke Palembang, Ini Modusnya
BACA JUGA:Korban Rumah Tertimpa Pagar Beton di Babat Toman, Diberikan Bantuan oleh Pemkab Muba
Menurut Hidayatulah (38) warga Jl RA Kartini, Kelurahan Pasar II, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, bahwa banjir seperti hampir setiap tahun terjadi terutama ketika memasuki musim hujan.
Adapun penyebabnya selain intensitas air hujan yang tinggi, juga adanya penyempitan dan pendangkalan Sungai Aur yang merupakan anak Sungai Enim sehingga ketika ditimpa hujan lebat setengah hari saja, debit air Sungai Aur langsung meluap dan menggenangi perumahan warga.
"Saya bisa dikatakan begadang ketika melihat hujan tidak henti-henti. Ketika air sudah naik saya langsung mengamankan perabotan terutama yang tidak tahan air dan mengamankan kendaraan ke tempat yang lebih tinggi," ujarnya.
Lanjut Hidayat, pihaknya berharap kepada Pemerintah untuk mencarikan solusi yang tepat dan cepat sehingga warga terutama yang rumahnya di dekat aliran Sungai Aur tidak lagi kebanjiran seperti melakukan normalisasi dan rehabilitasi Sungai Aur serta mengganti gorong-gorong dengan jembatan permanen yang lebih tinggi sehingga air mengalir tidak terhambat.
Kemudian untuk bisa meninggikan badan jalan RA Kartini sehingga tidak terendam banjir dan memperlancar arus lalulintas.
"Genangan itu cuma beberapa jam, tetapi repotnya sebab harus beres-beres perabotan," pungkasnya. (*)