“Karena Fireman sendiri adalah ujung tombak terakhir bila ada keadaan emergency yang tak terkendali,” ungkapnya.
Fire Brigade bahkan sering memberi pelatihan serta sosialisasi ke berbagai pihak termasuk ke warga sekitar kilang.
Bahkan ke sekolah dan universitas, guna menanamkan rasa kesadaran (awareness) atas aspek HSSE.
“Itulah mengapa kami bangga akan pekerjaan ini selain bermanfaat bagi kami Fireman dan perusahaan,” katanya.
Ia juga mengatakan mampu memberikan hal positive dan edukasi kepada masyarakat agar bisa mengatasi keadaan emergency semaksimal mungkin sesuai dengan kapasitas dan perannya masing-masing.
Selain itu, sebagai bentuk Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan, Kilang Pertamina Plaju senantiasa mengedukasi masyarakat sekitar.
Dengan nilai-nilai dan budaya HSSE sebagaimana diterapkan di kawasan dalam perusahaan.
Seperti program Masyarakat Sayang dan Cinta Kilang (MangCik) untuk mensosialisasikan risiko-risiko keadaan darurat di kilang dan potensinya untuk warga terdekat.
Ada juga Motor Wak Jago berikut kelompok masyarakat yang diberdayakan perusahaan untuk disiagakan sewaktu-waktu.
Jika terjadi bencana kebakaran di pemukiman warga Plaju yang lumayan padat dengan rumah-rumah penduduk. (*)