HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Mulyadi alias Bagong (35), seorang residivis copet yang sudah puluhan kali keluar masuk penjara nyaris tewas dihakimi massa saat kedapatan mencopet bapak-bapak yang tengah salat Jumat di Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo Palembang, Jumat 21 Juni 2024.
Beruntung nyawa warga Tangga Buntung, Kelurahan 32 Ilir Kecamatan Ilir Barat 2 Palembang ini dapat diselamatkan setelah petugas kepolisian tiba di lokasi kejadian.
Salah seorang petugas security Masjid Agung Palembang, Witono saat dibincangi SUMEKS.CO mengatakan pelaku kepergok korbannya sedang mencuri handphone yang berada di samping korban saat korban sedang salat.
"Saat kejadian, korban sedang menjalankan ibadah salat Jumat. Ketika hendak sujud korban melihat pelaku mengambil handphone yang diletakkannya di samping ia salat, dan langsung memegangi tangan pelaku sembari meneriakinya copet," jelas Witono.
BACA JUGA:Aneh! Jarak Rumah ke Sekolah Tidak Jauh, PPDB SD Negeri 127 Palembang Diarahkan ke Sekolah Lain,
BACA JUGA:Pemkab OKI Ajak Masyarakat Sehat dan Bugar
Setelah itu, lanjut Witono, barulah terjadi keributan. Semua jemaah masjid yang sedang salat langsung menghakimi pelaku dan mengamankannya ke Pos Security Masjid Agung.
"Pelaku sepertinya berpura-pura ingin salat, membaur bersama jemaah lainnya dan saat ada kesempatan pelaku lantas beraksi melakukan pencopetan. Pelaku ini memang berniat ingin mencari mangsa orang-orang yang hendak melaksanakan ibadah salat Jumat di Masjid Agung Palembang," katanya.
Saat ini pelaku sudah diamankan di Mapolsek Ilir Barat 2 Palembang guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Sementara, Kapolsek IB II Palembang Kompol Azizir Alim membenarkan adanya penangkapan pelaku copet yang diamuk massa di Masjid Agung Palembang tersebut.
BACA JUGA:Unjuk Gigi Rival Mulki Sukses Amankan Tiket Final Four Proliga 2024
BACA JUGA:Apa Iya? Kebanyakan Makan Daging Bisa Bikin Sakit Kepala
"Pelaku saat ini sudah kita amankan, dan sekarang dalam pemeriksaan petugas guna proses penyidikan lebih lanjut. Pelaku merupakan seorang residivis copet yang sering keluar masuk penjara," terangnya saat dihubungi SUMEKS.CO.
Sedangkan tersangka saat diwawancarai tak bisa memberikan keterangan banyak lantaran menahan sakit akibat diamuk massa.
"Saya menyesal, saya begini karena terpaksa tidak memiliki pekerjaan. Saya seorang pengangguran," ujarnya.