Ada penelitian menemukan adanya probiotik dalam kedelai mampu membantu pembentukan asam lemak rantai pendek dalam usus besar. Selain itu juga bisa mengurangi peradangan, dan memperbaiki feses.
2. Rendah kalori sehingga cocok untuk diet
Kandungan protein pada tempe juga membantu meningkatkan rasa kenyang sekaligus mengurangi rasa lapar.
Protein kedelai bahkan bisa sama efektifnya dengan protein dari daging dalam mengendalikan nafsu makan. Kandungan proteinnya juga akan membantu membangun dan memelihara jaringan otot.
3. Menurunkan kadar kolesterol
Kalori tempe rebus yang rendah membantu dalam menurunkan kadar kolesterol. Berkat kandungan isoflavon juga membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Studi tertentu meneliti efek protein kedelai kedelai pada kadar kolesterol dan trigliserida. Sebanyak 42 partisipan diberikan diet yang mengandung protein kedelai kedelai atau protein hewani selama enam minggu untuk melihat manfaatnya.
Hasilnya menunjukkan bahwa protein kedelai mengurangi LDL sebesar 5,7 persen dan kolesterol total sebesar 4,4 persen lebih banyak daripada protein hewani. Tak hanya itu, kadar trigliserida juga menurun hingga 13,3 persen.
4. Meningkatkan kesehatan tulang
Tempe merupakan bahan makanan dengan sumber kalsium dan mineral yang bertanggung jawab menjaga tulang tetap kuat dan padat.
Asupan kalsium yang cukup dapat mencegah perkembangan osteoporosis, suatu kondisi yang berhubungan dengan pengeroposan tulang.
Meskipun produk susu merupakan sumber kalsium yang paling umum, penelitian menunjukkan bahwa tempe merupakan pilihan yang baik untuk meningkatkan kesehatan tulang.
BACA JUGA:Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid Gelar Acara Tunangan
BACA JUGA:Ini Permintaan Perkumpulan Honorer K2 Indonesia Kepada Pemerintah, Ada 3 Permintaan
5. Perut kenyang lebih lama
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa diet kaya protein dapat merangsang thermogenesis. Hal ini umumnya mengarah pada metabolisme yang meningkat sehingga tubuh membakar lebih banyak kalori setelah kamu makan.