Ditegaskan Alamsyah, Kabupaten OKI ini luas terdiri dari 18 Kecamatan jelas kebutuhan gas elpiji juga tinggi atau banyak. Dimana untuk kuota gas elpiji 3 kg di Kabupaten OKI ini datanya adalah data lama yaitu tahun 2018.
"Jadi data kuota gas elpiji 3 kg ini memang sudah sepatutnya diajukan penambahan karena kebutuhan sudah meningkat," terangnya.
Lanjutnya, untuk Kabupaten OKI ada SPBE nya untuk gas elpiji ini. Mengenai pengajuan tambahan kuota gas elpiji ini adalah solusi gas elpiji 3 Kg mulai langka.
Dimana salah satu penyebab dari kelangkaan yaitu dikarenakan konsumsi atau permintaan masyarakat semakin tinggi dari biasa.
"Seperti menyambut hari raya idul adha kemarin penggunaan gas elpiji meningkat karena banyak memasak," ucapnya.
Lalu, lanjut dia, ditambah lagi konsumsi gas elpiji 3 kg meningkat dikarenakan terus bertambahnya UMKM. Jelas ini menjadi penambahan gas elpiji terutama ukuran 3 kg.
"Layangkan surat untuk permintaan kuota gas elpiji 3 Kg ini nantinya Bupati yang bersurat. Sekarang lagi siapkan," ucapnya.
Sambungnya, menyurati Pertamina untuk penambahan kuota gas elpiji 3 Kg merupakan usulan tetapi kewenangan tetap ada di Pertamina.
Dimana seperti Selasa 25 Juni 2024 kemarin, tim dari dinas perdagangan melakukan pemantauan dan pengecekan gas elpiji 3 Kg di pangkalan gas yang ada di wilayah Kecamatan Mesuji.
"Kemarin itu mengecek 2 pangkalan gas elpiji, kata mereka stok nya sama atau normal seperti biasa. Yaitu dalam sebulan mendapatkan pengiriman 4 kali dengan total gas sekali datang 560 tabung," jelas Alamsyah.
Lalu, kata Alamsyah, untuk penjualannya sendiri yaitu seharga Rp19.000/tabung. Jadi dalam 4 hari kuota sekali pengiriman gas itu habis.
Untuk diketahui kebutuhan gas elpiji bagi masyarakat sangat diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari memasak. Baik itu rumah tangga, UMKM maupun pelaku usaha lainnya.
Mengenai keberadaan gas elpiji khususnya ukuran 3 Kg merupakan yang paling banyak dicari masyarakat. Dengan alasan harganya yang murah dibandingkan dengan gas elpiji ukuran lain.
Terkait gas elpiji 3 Kg ini rupanya di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sudah mulai langka mencarinya. Kalaupun ada harganya sudah sedikit mahal. (*)