HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Ikan Belida (Chitala Lopis) sebagai endemik di kawasan Paparan Sunda (Sundaland) ternyata keberadaannya masih ada hingga kini.
Sebelumnya, The International Union for Conservation of Nature (IUCN) Redlist pada 2020 sempat merilis kepunahannya di Pulau Jawa.
Ikan tersebut masih dalam status perlindungan penuh.
Dan sedang dilakukan riset serta konservasi ikan belida lewat program Belida Musi Lestari.
BACA JUGA:Ular KOBRA Bersarang Dalam Rumah Warga, Tim Damkar Imbau Agar Berhati – Hati
BACA JUGA:Bazar Malam di Bayung Lencir, Ternyata Rezeki bagi Warga
Hal ini sebagai Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju, sebuah perusahaan pengolahan migas & petrokimia di Palembang, Sumatera Selatan.
Dalam riset dan penelitian, Kilang Pertamina Plaju menggandeng Pusat Riset Konservasi Sumber Daya Laut dan Perairan Darat Badan Riset & Inovasi Nasional (BRIN).
Dan kemudian bermitra bersama beberapa lembaga akademik, salah satunya Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang.
Penemuan ini turut memperluas sebaran Chitala lopis yakni di tiga pulau yakni, Jawa, Sumatera dan Kalimantan.
BACA JUGA:Waduh, Juara Bertahan Tumbang, Akhirnya Prancis Masuk Final VNL 2024
BACA JUGA:Tim Mulai Lakukan Langkah Awal Memadamkan Api Sumur Minyak Ilegal, Bersihkan Minyak Mentah
Penemuan ini juga menjawab persoalan taksonomi genus Chitala di Indonesia.
Para peneliti melakukan perbandingan data hasil sekuensing Deoxyribonucleic Acid (DNA) barcoding dengan data genetik global Barcode of Life Data (BOLD.
Serta karakterisasi morfologi yang dibandingkan dengan koleksi spesies Chitala lopis yang disimpan di Natural History Museum, London.