"Buku yang dipinjam dan hilang karena kelalaian, kami tidak menerima uang. Meskipun begitu, cukup minta carikan buku seperti yang dipinjam bagi yang mampu, kalau tidak mampu tidak apa-apa," bebernya.
BACA JUGA:Jelang Puncak HBA Ke-64, Kejati Sumsel Tangkap Buronan 1 Tahun
BACA JUGA:Ternyata Jemaah Haji Masih Ada yang Dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi
Sementara itu, Pengelola atau Pelaksanaan Harian Perpustakaan, Fikri Firdas mengatakan, DKP OKI buka sesuai jam kerja.
"Pada hari Senin sampai Kamis, DKP buka dari pukul 08.00 - 15.00 WIB. Sementara hari Jum'at, dari pukul 08.30 - 15.30 WIB," ucapnya.
Menurut Fikri, sarana dan prasarana di DKP OKI telah disediakan, seperti media baca, komputer dan lainnya. Sehingga apabila berada di perpustakaan cukup nyaman.
"Bagi masyarakat OKI yang mau berkunjung untuk bermain, sudah ada fasilitas permainan anak, permainan motorik dan sensorik," jelasnya.
Dia menambahkan, tantangan terbesar di dunia digital sekarang ialah gadget. Dimana anak-anak mulai melupakan buku dan minat baca mereka sudah berkurang.
"Kami memberikan saran kepada orang tua. Ayo mulai sekarang biasakan baca buku di rumah. Sehingga anak-anak itu meniru aktivitas kita, dan bisa diaplikasikan dalam kehidupan mereka," terangnya.
Ditegaskannya, orang tua bisa membaca koran, buku, novel dan lain-lain. Karena, sistem pendidikan tidak bisa selalu mengawasi anak-anak muridnya, tanpa ada bantuan dari orang tua.
"Jadi bisa menumbuhkan minat baca anak-anak sejak dini. Sehingga nantinya anak-anak mau berkunjung di perpustakaan," tukasnya.
Selain itu dinas perpustakaan OKI juga melaksanakan perpustakaan keliling. Guna meningkatkan minat baca anak-anak khususnya. Dimana dinas perpustakaan rutin berkunjung ke sekolah-sekolah.
Yakni baik sekolah tingkat SD dan SMP. Dimana mobil perpustakaan keliling ini menjadwalkan sekolah-sekolah di Kecamatan Kayuagung. (*)