Menurut dia, penjaga sekolah membeli permen semprot itu di pasar tapi tidak mengetahui kandungan permen itu.
"Penjaga sekolah tidak tahu, ada apa dalam jajanan itu, karena dia juga beli," katanya lagi.
Dia mengatakan lagi, ada sejumlah siswa lain yang juga beli permen semprot itu tapi tidak mengalami muntah seperti lima siswa lain.
"Hanya empat anak yang muntah dan dari keterangan para orang tua murid, memang anak-anak itu memiliki riwayat sakit seperti maag atau lambung dan kejang-kejang. Mungkin fisik mereka tidak kuat hingga muntah-muntah," bebernya.
Kondisi anak-anak yang dilarikan ke RS sudah membaik dan saat ini menjalani rawa inap.
Sebelumnya, ratusan siswa-siswi SD (Sekolah Dasar) dan SMP (Sekolah Menengah Pertama) IT Ishlahul Ummah di kota Prabumulih alami keracunan massal.
Beruntung, tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun ratusan siswa dan siswi langsung dilarikan ke berbagai Rumah Sakit (RS) terdekat yang ada di kota Prabumulih.
Berdasarkan pantauan di RS Ar Bunda kota Prabumulih, puluhan siswa dan siswi SD dan SMP terbaring di kasur yang ada di aula Rumah Sakit setelah sebelumnya ditangani di ruang IGD.
Sebagian di antara mereka, ada yang diinfus dan sebagian lagi ada yang sudah duduk dan bercengkrama dengan keluarga yang menunggu. (*)