Informasi dihimpun, sebelumnya keberadaan gajah liar yang meneror perkebunan warga di Muratara memang sudah terjadi seperti dua minggu lalu di wilayah Nibung, Kabupaten Muratara.
BACA JUGA:Wow, Hadiah Menggiurkan, Uang Rp 100 Juta dan Beasiswa, Liga Pelajar Esport 2024
BACA JUGA:Waduh Karhutlah Masih Terjadi di Muba, Ini yang Dilakukan Pihak BPBD Sumsel
Sementara itu, Yusmono dari BKSDA Provinsi Lahat yang membawahi wilayah Kabupaten Muratara, membenarkan jika sebelumnya ada laporan mengenai gajah liar di Muratara.
Pihaknya sudah menurunkan tim BKSDA ke Muratara, dan meminta masyarakat agar tidak menganggu gajah liar tersebut.
"Kemungkinan gajah ini dari wilayah konservasi hutan reki, di Muba. Tahun sebelumnya juga pernah terjadi gajah liar masuk ke Muratara," bebernya.
Namun pihaknya menegaskan, akan melakukan pengecekan terkait lokasi pantauan gajah liar terakhir. Dan mengimbau warga agar tidak melakukan aksi aksi yang diluar konteks.
"Gajah ini salah satu satwa dilindungi, kita minta warga gajahnya jangan diganggu. Karena dia hanya cari makan tapi lambat laun pasti dia akan kembali lagi ke habitat awalnya," jelasnya.
Sejumlah kawanan gajah liar masuk ke pemukiman dan kebun milik warga Desa Simpang Tiga Sakti, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.
Kejadian ini sudah berlangsung selama lebih dari satu bulan dan telah menimbulkan keresahan di kalangan warga.
Menurut Camat Tulung Selapan, M Saleh, kawanan gajah liar tersebut berasal dari Taman Nasional Sembilang. Gajah-gajah tersebut masuk ke wilayah pemukiman warga karena mencari makanan dan habitat yang nyaman. (*)