Meski Ketinggian Air Lahan Gambut Masih Normal, Namun Tetap Meningkatkan Waspada Karhutla

Senin 05 Aug 2024 - 21:00 WIB
Reporter : Boim
Editor : Imran

"Kesemua posko terpadu karhutla ini telah didirikan. Selain poskonya untuk personel dan peralatan dalam penanggulangan karhutla juga siap," jelasnya. 

BACA JUGA:Kanit Reskrim Belitang I Meninggal Setelah Bertugas Antisipasi Balap Liar

BACA JUGA:Pedagang Telok Abang Mulai Menjamur di Kota Palembang

Diungkapkan Listiadi, posko terpadu ini untuk personel nya gabungan terdiri dari TNI, Polri, BPBD OKI juga RPK perusahaan terdekat. Di posko terpadu karhutla tersebut untuk personel yang stand by ada 2 orang. Sisanya personel mobile. Di pusatkan di posko induk kantor BPBD. 

"Yang jelas posko terpadu karhutla itu, sejumlah perusahaan juga ikut stand by regunya apabila dibutuhkan dalam penanggulangan karhutla termasuk juga alat," jelasnya. 

Masih dikatakan Listiadi, untuk hot spot di Kabupaten OKI masih sedikit. Kalau untuk hot fire yang bisa berpotensi terjadi kebakaran juga masih kecil. 

"Dimana untuk hot spot tidak begitu mengkhawatirkan karena yang berpotensi terjadi kebakaran adalah hot fire," tegasnya. 

BACA JUGA:Ini Cara Terbaru Urai Kemacetan di Jalintim, Timbun Bahu Jalan dengan Tanah

BACA JUGA:Kemacetan Akibat Angkutan Batubara di Muara Enim Makin Parah

Sambung Listiadi, untuk hot fire di Kabupaten OKI saat ini masih kosong atau nihil. Kemudian untuk hot spot juga nihil. Tetapi tetap waspada karena telah memasuki musim kemarau dan di akhir Juli hujan tidak turun. 

Sementara itu, Kepala Manggala Agni Daops XVII/OKI, Edi Satriawan SP mengatakan, untuk puncak kemarau tahun ini diprediksi Agustus dan September, ini berdasarkan BMKG. Jadi Agustus 2024 ini sudah masuk puncak kemarau. 

Dimana Juli ini juga telah memasuki musim kemarau meskipun masih ada turun hujan di awal bulan. Baik dengan intensitas ringan dan sedang. 

"Di Juli ini sebenarnya sudah masuk musim kemarau malahan dari Juni kemarin. Tetapi masih ada turun hujan," ucapnya. 

Sambung dia, dengan masih adanya turun hujan sampai saat ini, maka diprediksi untuk puncak kemarau bisa terjadi di Agustus dan September nanti. 

Lalu, untuk lahan gambut yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan rawan terbakar di musim kemarau untuk saat ini kondisinya masih basah. 

"Kalau untuk sampai saat ini kondisi lahan gambut yang rawan terbakar pada musim kemarau masih aman karena kondisinya basah," kata Edi. 

Kategori :