Beberapa kali pula, bocah SD ini dipukul oleh sang ibu dengan menggunakan ember. Bahkan, sang bocah juga mengaku pernah mengalami luka di kepala.
Parahnya lagi, luka yang dialami sang bocah ini tidak mendapatkan perhatian dari sang ibu dengan membawanya ke puskesmas untuk dijahit.
Berdasarkan obrolan yang terjadi antara sang guru dengan murid SD tersebut, didapatkan informasi bahwa sang bocah ditinju oleh ibunya sendiri menggunakan tangan. "Ditinjunya pakai tangan," ujar sang bocah.
BACA JUGA:Dekatkan Pelayanan, Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi Launching LAKSAN di PS Mall
BACA JUGA:Waduh, Ada Modus Pungli Ditemukan Pembuatan Adminduk Disdukcapil Muba Melalui Media Sosial
Ucapan sang bocah lantas ditanggapi oleh sang guru yang mengira bocah SD tersebut nakal saat berada di rumah. Namun, sang bocah tidak mengakuinya. "Kenapa kamu ditinju? Mungkin karena kamu nakal nak?," tanya sang guru.
Perlakuan kasar sang ibu kandung ini, ternyata tidak diketahui sang ayah. Karena, saat melakukan penganiayaan, sang ayah sedang bekerja.
Akibat ditinju sang ibu, pada bola mata bocah SD ini pun terlihat ada darah yang membeku. Sontak, peristiwa ini membuat sejumlah guru merasa prihatin.
Terlebih lagi, sebelumnya Desa Seribandung dihebohkan dengan peristiwa meninggalnya Ahmad Nizam Alfahri yang dianiaya oleh ibu tiri di Pontianak.
Tak Ingin Kasus Nizam Terulang Kembali
Sejumlah netizen pun, tampak begitu memberikan empatinya terhadap kasus yang dialami sang bocah SD tersebut lewat komentar di media sosial.
"Banyak kekerasan terhadap anak ini lah yang perlu diberikan nasehat bagaimana cara mengatasinya supaya jangan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dengan anak anak kita akhir akhir ini sangat meresahkan kekerasan terhadap anak anak perlunya tindakan tegas supaya kejadian seperti ini tidak terulang lagi untuk dikemudian hari," kata netizen.
"Alhamdulillah y guru ny tanggap,mintakLah sdah iko jgn lgi smena2 dgn ank ny,mintakLah nak tobat," ucap netizen lain.
"Terimo kasih terkhusus guru yg pintar jelih sigap nangepi hal ini...," timpal yang lainnya.
"Lagi dan lagi terjadi disribandung, jauhkanla ya allah kami dari sifat² jahat. Lindungi anak² kmi," sebut netizen.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, bahwa keluarga ini merupakan perantauan yang berasal dari Muara Dua Kabupaten OKU Selatan.