Namun Erick menegaskan bahwa tidak ada pembenaran bagi pemain yang melakukan aksi kekerasan di lapangan. Menurutnya, tindakan tersebut merupakan tindak kriminal yang memiliki konsekuensi hukum.
"Ini adalah tindakan kriminal yang punya konsekuensi hukum. Skandal soal keputusan wasit adalah hal lain yang juga punya konsekuensi hukum jika ternyata terindikasi diatur oleh oknum tertentu," tambah Erick.
PSSI menyebut kejadian ini sebagai pukulan keras bagi sepak bola Indonesia yang baru saja menunjukkan titik terang.
Untuk menjaga martabat olahraga nasional, Erick memastikan hukuman yang diberikan akan menjadi salah satu yang paling berat dalam sejarah sepak bola Indonesia.
"Tidak ada toleransi bagi siapa pun yang melanggar komitmen fair play. Sanksi ini bukan hanya hukuman, tetapi juga pernyataan tegas dari sepak bola Indonesia bahwa praktik di luar fair play tidak akan pernah dibiarkan," kata Erick.
Meski pertandingan berakhir imbang 1-1 dalam waktu normal, tim Sulawesi Tengah memutuskan mundur sebelum babak tambahan, sehingga Aceh melaju ke semifinal PON XXI Aceh-Sumut cabang sepak bola putra.(*)