Perceraian: Bukan Hanya Soal Perselingkuhan, Ini Penyebab Lainnya yang Perlu Diketahui

Kamis 19 Sep 2024 - 07:31 WIB
Reporter : Adit
Editor : Tya

HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Perceraian adalah keputusan besar yang tidak diambil secara sembarangan oleh pasangan suami istri. Meskipun perselingkuhan sering kali dianggap sebagai penyebab utama perceraian, kenyataannya, ada banyak faktor lain yang turut berperan dalam retaknya hubungan pernikahan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa penyebab perceraian selain perselingkuhan yang perlu diketahui, agar bisa menjadi bahan refleksi dan pencegahan bagi pasangan yang ingin mempertahankan pernikahan mereka.

1. Kurangnya Komunikasi

Komunikasi adalah salah satu pilar utama dalam hubungan pernikahan. Tanpa komunikasi yang baik, pasangan akan kesulitan memahami perasaan, kebutuhan, dan harapan satu sama lain. Jika pasangan suami istri sering mengalami miskomunikasi atau bahkan enggan untuk berbicara secara terbuka, konflik kecil pun bisa berkembang menjadi masalah besar.

BACA JUGA:Dampak Psikologis dan Fisik Nikah di Usia Muda

BACA JUGA:Dilema Generasi Muda: Nikah Dulu atau Karier Dulu?

Sering kali, pasangan tidak menyadari bahwa komunikasi yang buruk dapat menyebabkan jarak emosional yang semakin lebar. Akhirnya, kedua belah pihak merasa tidak dipahami atau didengar, yang berujung pada perasaan terabaikan. Hal inilah yang kemudian dapat menyebabkan keputusan untuk bercerai.

2. Masalah Keuangan

Masalah keuangan adalah salah satu penyebab perceraian yang sering kali terabaikan. Banyak pasangan yang mengalami tekanan akibat perbedaan cara mengelola uang, kebiasaan belanja, hingga beban utang yang berat. Ketika masalah keuangan ini tidak diatasi dengan baik, ketegangan dalam rumah tangga akan meningkat, sehingga menimbulkan perasaan stres dan frustrasi.

Perbedaan dalam cara pandang mengenai keuangan sering kali memicu pertengkaran, terutama ketika salah satu pasangan merasa tidak adil dalam membagi tanggung jawab finansial. Hal ini dapat menimbulkan perasaan tidak puas yang berujung pada keputusan untuk mengakhiri pernikahan.

3. Perbedaan Nilai dan Prioritas

Setiap orang memiliki nilai-nilai dan prioritas hidup yang berbeda-beda. Meskipun pada awal hubungan, perbedaan ini mungkin tidak terasa signifikan, namun seiring berjalannya waktu, ketidakcocokan dalam hal prinsip hidup, tujuan, dan impian dapat memicu konflik dalam pernikahan.

BACA JUGA:Umur Berapa yang Ideal untuk Memulai Kehidupan Berumah Tangga?

BACA JUGA:2 Doa Pendek dari Al-Quran: Rahasia Menggapai Kelancaran Hidup dan Ketenangan Hati

Sebagai contoh, salah satu pasangan mungkin menginginkan kehidupan yang sederhana dan fokus pada keluarga, sementara yang lainnya lebih mementingkan karier atau pencapaian pribadi. Jika perbedaan ini tidak dapat diatasi, rasa ketidakpuasan dan kekecewaan akan semakin tumbuh, hingga akhirnya memicu perceraian.

Kategori :