Sosialisasi Pendampingan Pengelolaan Keuangan BLUD Puskesmas/RSUD dan Prog Bunda As dalam Penanggulangan

Rabu 25 Sep 2024 - 20:57 WIB
Reporter : Boim
Editor : Imran

HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Dinas Kesehatan Muba menggelar Sosialisasi Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada Rumah Sakit dan Puskesmas Bersama Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Musi Banyuasin, di Ruang Rapat Serasan Sekate Sekretariat Daerah Kabupaten Muba, Selasa 24 September 2024. 

Kepala Dinas Kesehatan Muba dr Azmi Dariusmansyah MARS mengatakan sosialisasi ini dalam rangka pendampingan Kejaksaan Negeri dalam pengelolaan BLUD di puskesmas dan rumah sakit. Pendampingan ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan transparansi akuntabilitas dan efisiensi dalam pengelolaan keuangan dan layanan publik. 

"Dengan dukungan kejaksaan diharapkan pengelolaan BLUD dapat berjalan sesuai peraturan berlaku serta meminimalisir potensi terjadinya penyimpangan," kata dr Azmi.

Ia mengungkapkan tiga rumah sakit di Kabupaten Muba yakni RSUD Sekayu, RSUD Sungai Lilin, dan Bayung Lencir, serta 29 puskesmas dari 30 puskesmas yang ada telah melaksanakan pola pengelolaan keuangan BLUD.

BACA JUGA:Pengusaha Ternama Asal Palembang Dikabarkan Dirawat Intensif di RSUD Siti Fatimah

BACA JUGA:2 Mantan Direktur-Bendahara RSUD Rupit Tersangka Dugaan Korupsi Dana BLUD

"Kita berharap mereka bisa lebih baik lagi dalam penerapan BLUD sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan," tandasnya.

Dalam kesempatan itu juga dr Azmi Dariusmansyah MARS menyampaikan pelaksanaan program prioritas nasional di Kabupaten Muba yakni mengenai penanganan stunting.

Dimana target nasional pada program stunting sampai tahun 2024 diharapkan seluruh kabupaten kota dan provinsi dapat melakukan penurunan stunting hingga diangka 14%.

"Di Muba sendiri saat ini posisinya diangka 16,5%, telah mengalami penurunan dari tahun 2022 17,7%. Untuk nasional 21,6% sedangkan tahun 2023 turunnya 21,50%. Kita akan berusaha semaksimal mungkin sesuai arahan Pj Bupati Muba H Sandi Fahlepi penurunan stunting dibawah satu digit," bebernya.

Lebih lanjut dikatakannya, ada beberapa determinan penyebab stunting, pertama penyebab asupan gizi yang kurang dari kebutuhan balita, kedua cakupan ASI eksklusif, riwayat ibu hamil (ada mengalami penyakit infeksi), dan kebiasaan keluarga merokok.

Menangani hal tersebut Dinkes Muba bekerjasama dengan UNSRI untuk  pemberian bantuan gizi dan protein.

BACA JUGA:Hari Kesehatan Anak Nasional, Dukung PIN, RSUD Sekayu Berikan Edukasi Pentingnya Imunisasi

BACA JUGA:Presiden Jokowi Segera Bangun Ruang Rawat Inap Baru di RSUD dr Sobirin Musi Rawas

"Alhamdulillah tahun 2024 ini Pemerintah Kabupaten Muba mendukung, akhirnya sebanyak 458 anak yang terdata mengalami Stunting kita tangani melalui skema pemberian makanan bergizi dan protein yang baik dianggarkan dari APBD. Dan peningkatan status gizi kita pantau setiap Minggu," jelasnya.

Kategori :