PALEMBANG, KORANHARIANMUBA.COM - Kecelakaan tragis merenggut nyawa seorang wanita bernama Fradita Andini (25) di kawasan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan. Dita, sapaan akrabnya, tewas setelah dilindas truk di depan Halte Kawah Tengkurep, Jalan Kolonel Nur Amin, Kecamatan Ilir Timur (IT) II pada Sabtu, 28 September 2024, sekitar pukul 15.40 WIB. Kejadian tersebut tidak hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, namun juga menyisakan sebuah misteri terkait hilangnya uang tunai lebih dari Rp 10 juta yang berada di dalam tas korban.
Dina (30), sepupu korban, mengatakan bahwa Dita membawa uang kantor dalam jumlah besar saat kecelakaan tersebut terjadi. Dina mengungkapkan, sebelum berangkat bekerja, Dita sempat menceritakan niatnya untuk melakukan setoran uang kantor. "Dita bilang dia bawa uang kantor lebih dari Rp 10 juta. Namun di TKP, pouch berisi uang dan dompet dia tidak ada," ujar Dina kepada awak media, Minggu (29/9/2024).
Menurut keterangan yang dihimpun, Dita yang bekerja di Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Palembang hendak menuju tempat kerja pada saat kecelakaan terjadi. Dina menyebut, Dita berencana untuk melakukan setoran bulanan uang kantor yang seharusnya dilakukan pada hari berikutnya. Namun, Dita memutuskan untuk berangkat lebih awal pada Sabtu sore.
"Dia ini kan kerjanya menunggu panggilan dari kantor kapan kapal akan datang (ke pelabuhan). Kemarin cerita mau sekalian setoran (bulanan uang kantor). Harusnya hari ini (29/9) dia setoran itu, tapi maunya berangkat kemarin," jelas Dina.
BACA JUGA:Kecelakaan Tragis di Bypass Terminal Alang-Alang Lebar, Pengendara Motor Tewas Dilindas Dump Truk
BACA JUGA:Satu Korban Meninggal Dunia, Usai Terlibat Kecelakaan di Muara Enim
Setelah kecelakaan, pihak rumah sakit yang menerima korban tidak menemukan kartu identitas milik Dita di dalam tasnya. Hal ini kemudian memicu kecurigaan bahwa pouch berisi uang dan sejumlah barang berharga milik korban hilang di tempat kejadian. Setelah keluarga datang untuk mengecek barang-barang korban, mereka memastikan bahwa pouch dan dompet kecil yang berisi uang serta surat-surat berharga sudah raib.
"Pihak RS dan polisi mau menghubungi keluarga namun tidak bisa karena dompet Dita tidak ada, padahal dia bawa. Untungnya di HP dia ada foto KTP saat (HP korban) dibuka dengan sidik jari," kata Dina.
Selain uang tunai lebih dari Rp 10 juta, beberapa dokumen dan surat berharga lainnya juga hilang dalam kejadian tersebut. Dina merinci bahwa di dalam pouch milik korban terdapat KTP, STNK, kartu ATM pribadi, serta kartu ATM dan cek kliring milik perusahaan tempat Dita bekerja.
"Kami minta tolong jangan ambil kesempatan dalam kedukaan kami. Adik kami telah berpulang, tolong dikembalikan jika sengaja atau tanpa sengaja memegang dompetnya," pinta Dina.
Kejadian ini tidak hanya menambah duka bagi keluarga korban, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran terkait hilangnya sejumlah uang dan dokumen penting. Keluarga berharap agar barang-barang tersebut bisa segera dikembalikan, terutama karena uang tersebut merupakan uang kantor yang harus dipertanggungjawabkan oleh korban sebelum kecelakaan terjadi.
BACA JUGA:Ya Ampun, Seorang Wanita Meninggal Usai Terlibat Kecelakaan Lalulintas
BACA JUGA:8 Orang Jadi Korban Kecelakaan Bus ANS di Jalintim Babat Supat, 2 Minanggal
Usai kecelakaan tersebut, Dita telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kandang Kawat, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, pada Minggu (29/9/2024) selepas solat Dzuhur. Pemakaman berlangsung khidmat, dihadiri oleh keluarga, kerabat, dan rekan kerja korban yang turut berduka atas kepergiannya.
"Fradita adalah sosok yang ceria dan selalu bertanggung jawab dalam pekerjaannya. Kepergiannya begitu mendadak dan sangat menyakitkan bagi kami semua. Kami berharap pelaku kecelakaan segera bertanggung jawab, dan barang-barang milik Dita dapat dikembalikan kepada kami," ungkap salah satu kerabat korban.