SMPIT AN-NIDA’ Lubuk Linggau Sukses Selenggarakan Gelar Karya P5 Tahun 2024

Salah satu dari sekian penampilan terbaik tari kolosal oleh Pelajar SMPIT AN-Nida (foto ist)--

“Nah, apapun latar belakang pendidikan di rumah, di sekolah ini adalah media untuk melatih untuk pengkondisian sehingga pendidikan di sekolah bisa menetralisir pendidikan di rumah,” jelasnya.

“Kami sangat bersyukur dengan adanya program P5. Sehingga anak-anak bisa jadi anak kreatif, inovatif, tidak mudah menyerah, tidak mudah putus asa, disiplin, sehingga lulus dari sekolah ini mereka jadi anak-anak berkarakter. Itulah tujuan P5,” ungkap Ustadz Irwan Evendi.

“Kami dari pihak yayasan selalu mensuuport aktivitas P5 ini. Sehingga apa yang jadi cita-cita dan tujuan di sekolah tercapai,” ungkapnya.

“Mengenai PPDB SMPIT AN-NIDA’ Lubuk Linggau, jika Tahun Pelajaran 2025/2026 animo orang tua/wali untuk menyekolahkan putra putrinya ke SMPIT AN-NIDA’ maka pihak yayasan menghargai dan akan menambah jumlah kelas di SMPIT AN-NIDA’ untuk 2025 mendatang. Jadi mohon doanya,” ungkap Ustadz Irwan disambut tepuk tangan hadirin yang datang.

Selain Ketua Yayasan Nida’ul Jannah, apresiasi  juga disampaikan Sekretaris Disdikbud Kota Lubuk Linggau Ibu Yulianti, M.Pd.

“Gelar Karya P5 yang dilakukan SMPIT AN-NIDA’ membuat saya berasa di Ibukota Negara.  Saya merinding lo. Luar biasa penampilannya. Saya yakin anak-anak dan ustadz-usyadz  bahagia. Gelar karya ini harus dilaksanakan apapun kurikulumnya,” jelas ibu yang sebentar lagi akan menyandang gelar Doktor tersebut.

“Dalam Gelar Karya P5 ini, yang terpenting adalah prosesnya. Kekompakannya dan gotong royong. Gerakan anak-anak ngga akan sebagus ini kalau ngga ada kekompakan dan kreativitas,” jelasnya.

Setidaknya, kata Yulianti, ada 3 yang dihasilkan dari belajar :

 

Hasil belajar itu adanya proses, anak-anak melakukan Gelar Karya P5 ini memotivasi mereka bahwa belajar itu tidak harus di dalam kelas. Tapi bisa di luar kelas, salah satunya melalui proses mempersiapkan hingga menampilkan kreativitas adlam Gelar Karya P5 ini.

Hasil belajar itu adanya perubahan perilaku, sehingga bagaimana anak-anak bisa bersopan santun, dan berakhlak mulia.

Hasil belajar itu melahirkan pengalaman. Dari kegiatan belajar aka nada pengalaman yang tidak akan hilang nantinya. 

Dalam Gelar Karya P5 ini, anak-anak dapat pengalaman berharga karena mereka menjalani proses persiapan dan penampilan yang luar biasa. 

“Terkait pemilihan tema, mungkin untuk SMP  di Lubuk Linggau hanya SMPIT AN-NIDA’ yang berani memilh tema Rekayasa Teknologi. Artinya SMPIT AN-NIDA sudah menyesuaikan dengan kondisi sekolahnya.   Kenapa sekolah lain belum berani ambil tema ini?  Ketika ada kata ‘Rekayasa Teknologi’, mungkin ada yg berfikir butuh sarana yang luar biasa. Ini hanya ketakutan. Tapi saya lihat tidak untuk SMPIT AN-NIDA’. Karena diera digitalisasi inilah yang dibutuhkan, karena saat ini anak-anak sudah mulai belajar, bikin tugas PR pun tak asing dengan teknologi,” jelasnya.

Jadi apapun kurikulumnya,  ungkap Yulianti, sebaiknya Gelar Karya P5 tetap diadakan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan