Debit Air Meluap, Jembatan di Prabumulih Timur Nyaris Ambruk

Jembatan Penghubung Desa Pangkul dan Kelurahan Karang Jaya.--

KORANHARIANMUBA.COM - Hujan deras yang mengguyur Kota Prabumulih selama sepekan terakhir telah berdampak serius pada infrastruktur, khususnya jembatan penghubung antara Desa Pangkul, Kecamatan Cambai, dan Kelurahan Karang Jaya, Kecamatan Prabumulih Timur. Jembatan tersebut nyaris putus setelah dinding tanah penahan di pangkalnya amblas akibat derasnya aliran Sungai Kelekar yang meluap.

Akibat kerusakan ini, pengendara motor yang melintas harus sangat berhati-hati, sementara kendaraan roda empat tidak dapat melewati jembatan sama sekali. Kondisi ini mengganggu aktivitas warga yang kerap menggunakan jembatan tersebut untuk ke kebun atau ke pusat kegiatan lainnya.

“Tanah penahan di pangkal jembatan longsor karena tingginya debit air. Ini sangat menghambat mobilitas warga,” ungkap Jakaria Yadi, Kepala Desa Pangkul, saat diwawancarai pada Minggu 26 Januari 2025.

Selain tingginya debit air, Jakaria menjelaskan bahwa longsor juga disebabkan oleh penumpukan sampah yang terbawa arus dari hulu. Sampah tersebut menyumbat aliran sungai, sehingga menyebabkan meluapnya air yang menggerus tanah penahan di sekitar jembatan.  

BACA JUGA:Pemkot Palembang Luncurkan Program

BACA JUGA:Pemkab Muba dan Pengadilan Agama Segera Lakukan MoU Perlindungan Hak Perempuan dan Anak Pasca Perceraian

“Setiap hujan deras, sampah kiriman dari hulu selalu menumpuk di Desa Pangkul. Ini menutupi aliran air dan akhirnya membuat debit air meluap,” tambah Jakaria.  

Jakaria berharap pemerintah Kota Prabumulih segera turun tangan untuk memperbaiki kerusakan jembatan. Menurutnya, jembatan ini merupakan akses vital bagi masyarakat setempat.  

“Kami sangat berharap perbaikan segera dilakukan, agar masyarakat tidak was-was saat melintas dan tidak perlu mencari jalan alternatif yang lebih jauh,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Jakaria juga mengimbau warga agar tidak membuang sampah sembarangan ke sungai. Ia menegaskan bahwa perilaku tersebut tidak hanya merusak lingkungan tetapi juga memperparah risiko bencana seperti yang terjadi saat ini.

“Ini masalah yang berulang. Kami terus menghimbau warga untuk menjaga kebersihan sungai, tetapi masih banyak yang membuang sampah sembarangan. Hal ini merugikan kita semua,” tegasnya.  

Jakaria mengajak seluruh masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan guna mencegah bencana serupa di masa mendatang.  

“Mari bersama-sama menjaga sungai dan lingkungan kita. Dengan begitu, kita tidak hanya melindungi infrastruktur seperti jembatan, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman bagi generasi mendatang,” pungkasnya.  

Perbaikan segera terhadap jembatan ini diharapkan dapat mengembalikan kelancaran aktivitas warga dan mengurangi kekhawatiran mereka saat melintas.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan