Domba Dolly, Kisah Sukses Kloning yang Memicu Revolusi Bioteknologi

Domba dolly--

   Inti sel dari domba Finn-Dorset dimasukkan ke dalam sel telur yang telah dihilangkan intinya. Sel ini kemudian distimulasi dengan kejutan listrik untuk memulai pembelahan sel.

- Implantasi ke Rahim:  

   Embrio yang terbentuk kemudian ditanamkan ke dalam rahim domba Blackface sebagai induk pengganti.

- Kelahiran Dolly:  


--

   Setelah masa kehamilan normal, Dolly lahir pada 5 Juli 1996. Ia adalah klon genetik dari domba Finn-Dorset.

Keberhasilan kloning Dolly menimbulkan gelombang besar dalam dunia sains dan masyarakat.

Dolly membuktikan bahwa sel dewasa dapat diprogram ulang untuk menciptakan organisme baru. Ini membuka kemungkinan untuk kloning hewan lain, termasuk spesies yang terancam punah.

Teknik kloning Dolly memicu minat besar dalam penelitian sel punca, yang memiliki potensi untuk mengobati berbagai penyakit, seperti Parkinson, diabetes, dan cedera tulang belakang.

Keberhasilan kloning Dolly memicu perdebatan etis tentang kloning manusia. Banyak yang khawatir tentang implikasi moral dan sosial dari kloning manusia.

Teknik kloning Dolly telah digunakan dalam berbagai penelitian bioteknologi, termasuk produksi obat, terapi gen, dan perbaikan genetik pada hewan ternak.

Dolly hidup seperti domba normal dan bahkan melahirkan enam anak selama hidupnya. Namun, ia menderita beberapa masalah kesehatan, termasuk artritis dan penyakit paru-paru progresif. 

Pada 14 Februari 2003, Dolly di-eutanasia karena penyakit paru-paru yang parah. Kematiannya menimbulkan pertanyaan tentang apakah kloning menyebabkan penuaan dini atau masalah kesehatan lainnya.

Warisan Domba Dolly

Domba Dolly meninggalkan warisan yang luar biasa dalam dunia sains dan teknologi. Beberapa warisan utamanya meliputi:

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan