Jembatan Gantung di Muara Beliti Terbengkalai, Warga Bertaruh Nyawa Demi ke Kebun

Kondisi Jembatan Gantung di Musi Rawas memprihatinkan--

KORANHARIANMUBA.COM – Sebuah jembatan gantung di Desa Pedang, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, terabaikan selama lebih dari satu dekade. Meski menjadi satu-satunya akses utama warga menuju kebun, jembatan yang membentang di atas Sungai Temam itu kini dalam kondisi memprihatinkan, nyaris tak layak dilalui.  

Hanya berjarak sekitar 25 km dari Kantor Bupati Musi Rawas, jembatan ini seakan luput dari perhatian pemerintah. Terakhir kali diperbaiki pada tahun 2010, perbaikan pun dilakukan secara swadaya oleh warga yang bergantung pada jembatan ini untuk aktivitas bertani dan berkebun.  

Suparmin, seorang petani karet dan kopi di Desa Pedang, mengaku setiap kali menyeberangi jembatan, ia selalu dihantui rasa takut. Kondisi lantai jembatan yang hanya terbuat dari papan dan kayu seadanya semakin mengkhawatirkan.  

"Kadang kalau saya sendiri, saya pilih balik lagi ke rumah daripada ambil risiko jatuh. Kalau ada teman, baru berani menyeberang," ujarnya.  

BACA JUGA:SIDAK SPBU, Ini Hasil yang Didapatkan Unit Pidsus Polres OKU Selatan

BACA JUGA:Sukseskan Keluarga Maju untuk Pengentasan Kemiskinan dan Penurunan Pengangguran

Tak hanya Suparmin, warga lain juga menghadapi kesulitan serupa. Mereka harus melewati jembatan sepanjang 45 meter ini untuk mengangkut hasil panen, seperti kopi, karet, dan sayuran. Setiap hari, mereka mempertaruhkan keselamatan hanya untuk mempertahankan mata pencaharian.  

Berulang kali warga mengajukan permohonan perbaikan, baik kepada pemerintah desa maupun kabupaten, namun hingga kini tak ada tindakan nyata.  

"Kami mohon kepada pemerintah agar jembatan ini diperbaiki. Kalau dibiarkan terus, kami takut nanti ada yang jadi korban," harap Suparmin.  

Menurutnya, jembatan yang kokoh dan layak bukan hanya tentang kenyamanan, tetapi juga keselamatan. Apalagi, akses ini sangat penting bagi perekonomian warga yang bergantung pada hasil pertanian.  

Kini, warga hanya bisa berharap agar keluhan mereka didengar. Jembatan gantung di Desa Pedang bukan sekadar penghubung dua sisi sungai, tetapi juga jantung kehidupan bagi para petani dan warga setempat. Jika dibiarkan tanpa perbaikan, ancaman bukan lagi sekadar kesulitan, melainkan potensi tragedi yang bisa terjadi kapan saja.(*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan