Ikan Belida di Ambang Kepunahan, Sang Legenda Sungai yang Kini Terancam Hilang

Reporter: Reno |

Editor: Yudistira |

Rabu , 09 Jul 2025 - 15:59

Ikan Belida di Ambang Kepunahan, Sang Legenda Sungai yang Kini Terancam Hilang-foto ist-

KORANHARIANMUBA.COM- Indonesia, sebuah gugusan pulau yang kaya akan keanekaragaman hayati, menyimpan berbagai mahkota alam yang menawan, salah satunya adalah Ikan Belida (famili Notopteridae).

Ikan air tawar eksotis ini dikenal luas karena siluetnya yang unik, pipih memanjang menyerupai bilah pisau, diselimuti warna perak mengkilap yang elegan, dan dihiasi sirip punggung yang mungil namun artistik.

Lebih dari sekadar keindahan fisiknya, Ikan Belida telah lama memegang peranan penting dalam sejarah kuliner dan budaya di berbagai penjuru Nusantara, menjadikannya sebuah simbol kebanggaan yang kini membutuhkan perhatian serius untuk dilestarikan.

Ikan Belida termasuk dalam genus Chitala, dengan beberapa spesies yang tersebar luas di perairan Asia Tenggara, termasuk kekayaan perairan Indonesia.

Di antara spesies yang paling ikonik dan dikenal adalah Belida Lopis (Chitala lopis) yang memukau dengan kesederhanaan warnanya, serta Belida Batik (Chitala ornata) yang memamerkan pola unik menyerupai kain batik pada tubuhnya.

Habitat alami mereka umumnya terletak di sungai-sungai besar yang berarus tenang, danau, serta rawa-rawa yang kaya akan vegetasi air. Lingkungan yang rimbun ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat berlindung yang aman, tetapi juga sebagai area vital untuk berkembang biak.

Secara morfologis, Ikan Belida memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya: tubuhnya yang pipih lateral dan memanjang memungkinkan mereka untuk meluncur lincah dan cepat di antara lebatnya tumbuhan air.

Warnanya bervariasi, namun umumnya didominasi oleh nuansa perak keabu-abuan yang berkilau, seringkali dihiasi dengan bintik-bintik atau garis-garis samar yang membentuk pola unik, tergantung pada spesiesnya.

Ciri paling menonjol adalah sirip dubur yang sangat panjang, menyatu secara harmonis dengan sirip ekor, menciptakan gerakan bergelombang yang memesona dan khas saat berenang.

Sirip punggungnya, meskipun kecil dan pendek, terletak jauh di belakang tubuh, menambah keunikan proporsi ikan ini. Ikan Belida dewasa dapat mencapai ukuran yang mengesankan, dengan beberapa laporan menyebutkan spesimen yang mencapai panjang hingga 1 meter atau bahkan lebih, meskipun kini penemuan ukuran sebesar itu semakin langka.

ikan belida di ambang kepunahan, sang legenda sungai yang kini terancam hilang                            koranharianmuba.com- indonesia, sebuah gugusan pulau yang kaya akan keanekaragaman hayati, menyimpan berbagai mahkota alam yang menawan, salah satunya adalah ikan belida (famili notopteridae). 
ikan air tawar eksotis ini dikenal luas karena siluetnya yang unik, pipih memanjang menyerupai bilah pisau, diselimuti warna perak mengkilap yang elegan, dan dihiasi sirip punggung yang mungil namun artistik. 
lebih dari sekadar keindahan fisiknya, ikan belida telah lama memegang peranan penting dalam sejarah kuliner dan budaya di berbagai penjuru nusantara, menjadikannya sebuah simbol kebanggaan yang kini membutuhkan perhatian serius untuk dilestarikan.
ikan belida termasuk dalam genus chitala, dengan beberapa spesies yang tersebar luas di perairan asia tenggara, termasuk kekayaan perairan indonesia.
baca juga:mengenal geisha jepang, seniman sejati penjaga tradisi berusia ratusan tahun
baca juga:makan ikan gabus rutin, ini manfaat luar biasanya!
di antara spesies yang paling ikonik dan dikenal adalah belida lopis (chitala lopis) yang memukau dengan kesederhanaan warnanya, serta belida batik (chitala ornata) yang memamerkan pola unik menyerupai kain batik pada tubuhnya. 
habitat alami mereka umumnya terletak di sungai-sungai besar yang berarus tenang, danau, serta rawa-rawa yang kaya akan vegetasi air. lingkungan yang rimbun ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat berlindung yang aman, tetapi juga sebagai area vital untuk berkembang biak.
secara morfologis, ikan belida memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya: tubuhnya yang pipih lateral dan memanjang memungkinkan mereka untuk meluncur lincah dan cepat di antara lebatnya tumbuhan air. 
warnanya bervariasi, namun umumnya didominasi oleh nuansa perak keabu-abuan yang berkilau, seringkali dihiasi dengan bintik-bintik atau garis-garis samar yang membentuk pola unik, tergantung pada spesiesnya. 
baca juga:mengenal lebih dekat elang jawa, satwa nasional yang terancam punah
baca juga:hoegeng iman santoso, kisah kapolri yang jadi simbol polisi jujur
ciri paling menonjol adalah sirip dubur yang sangat panjang, menyatu secara harmonis dengan sirip ekor, menciptakan gerakan bergelombang yang memesona dan khas saat berenang. 
sirip punggungnya, meskipun kecil dan pendek, terletak jauh di belakang tubuh, menambah keunikan proporsi ikan ini. ikan belida dewasa dapat mencapai ukuran yang mengesankan, dengan beberapa laporan menyebutkan spesimen yang mencapai panjang hingga 1 meter atau bahkan lebih, meskipun kini penemuan ukuran sebesar itu semakin langka.
ikan belida adalah predator ulung yang menguasai malam, menjadikannya pemburu nokturnal yang efisien. mereka mulai aktif berburu saat kegelapan menyelimuti perairan, memangsa berbagai jenis ikan kecil, serangga air, dan krustasea yang menjadi bagian integral dari rantai makanan mereka. 
keberadaan tumbuhan air yang padat di habitat mereka sangatlah esensial; bukan hanya sebagai tempat persembunyian strategis dari predator yang lebih besar, tetapi juga sebagai area krusial untuk proses pemijahan.
baca juga: mengenal pohon baobab, oase raksasa di tengah kekeringan yang terancam punah
baca juga:rosela, tanaman herbal serbaguna yang cocok untuk gaya hidup sehat 
saat musim kawin tiba, belida jantan menunjukkan dedikasi luar biasa dengan menjaga telur-telur yang telah diletakkan pada substrat keras hingga menetas, memastikan kelangsungan hidup generasi berikutnya.  siklus hidup yang unik ini menunjukkan adaptasi luar biasa ikan belida terhadap lingkungannya, serta perannya sebagai predator puncak di ekosistem air tawar.
sepanjang sejarahnya, ikan belida telah memegang nilai yang sangat signifikan dalam berbagai dimensi:
secara ekologis, sebagai predator yang efektif, ikan belida memainkan peran vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem perairan tawar. mereka membantu mengendalikan populasi ikan-ikan kecil dan invertebrata, mencegah dominasi berlebihan salah satu spesies yang dapat merusak keseimbangan alami.
dari sudut pandang ekonomi, ikan belida dulunya merupakan komoditas perikanan bernilai tinggi. dagingnya yang tebal, padat, dan memiliki cita rasa gurih yang khas, sangat diminati, terutama sebagai bahan baku utama untuk berbagai olahan kuliner legendaris seperti pempek, kerupuk, dan tekwan di sumatera selatan. 
kehadiran ikan belida ini bahkan menjadi salah satu penentu identitas kuliner daerah tersebut.
sementara itu, secara budaya, keberadaan ikan belida di perairan tertentu seringkali dikaitkan dengan tradisi, cerita rakyat, dan kepercayaan lokal, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari warisan budaya masyarakat setempat.
baca juga:menguak rahasia kesehatan buah maja, lebih dari sekadar rasa pahit
baca juga:bunga kecombrang, si cantik eksotis dengan segudang manfaat
kisah-kisah tentang belida seringkali dituturkan dari generasi ke generasi, menambah kedalaman hubungan antara manusia dan alam.
namun, di balik semua nilai tersebut, populasi ikan belida kini berada di ambang kepunahan dan tergolong langka. faktor-faktor penyebab penurunan drastis populasinya sangat kompleks dan saling berkaitan:
penangkapan berlebihan: tingginya permintaan pasar, ditambah dengan penggunaan teknik penangkapan ikan yang tidak lestari dan merusak—seperti penggunaan setrum dan racun ikan—telah menyebabkan penurunan stok yang sangat drastis di alam. praktik ini tidak hanya membunuh ikan dewasa, tetapi juga anakan dan telur, memutus siklus reproduksi.
kerusakan dan degradasi habitat: deforestasi masif yang menyebabkan erosi dan sedimentasi sungai, pencemaran air oleh limbah industri dan rumah tangga, serta pembangunan infrastruktur yang tidak ramah lingkungan di sepanjang bantaran sungai dan danau, secara signifikan merusak lingkungan hidup ikan belida. ini mengurangi ketersediaan tempat berlindung, area pemijahan, dan sumber makanan mereka.
baca juga:mengenal platipus, mamalia berparuh bebek yang unik dan penuh misteri
baca juga:jangan salah lagi! kenali beda cacar air dan campak demi perlindungan optimal
perdagangan ikan hias: ironisnya, keindahan ikan belida, terutama yang berukuran kecil atau yang memiliki pola menarik, juga telah menarik minat pasar ikan hias, menambah tekanan eksploitasi pada populasi liar yang sudah terancam.
perubahan iklim: fenomena perubahan iklim global, dengan fluktuasi pola curah hujan dan kenaikan suhu air, dapat mempengaruhi siklus hidup, ketersediaan pakan, dan bahkan kemampuan adaptasi ikan belida terhadap lingkungan yang berubah.
melihat kondisi yang kian memprihatinkan ini, berbagai upaya konservasi perlu diimplementasikan secara komprehensif dan berkelanjutan. ini adalah tanggung jawab kolektif yang membutuhkan sinergi dari berbagai pihak:
penguatan regulasi penangkapan: pemerintah harus secara tegas menerapkan kuota penangkapan yang realistis, melarang sepenuhnya penggunaan alat tangkap yang merusak, dan menetapkan musim larangan tangkap yang ketat. langkah ini penting untuk memberikan kesempatan bagi populasi belida untuk memulihkan diri dan berkembang biak tanpa gangguan.
baca juga: tradisi pacu jalur, warisan budaya tak benda dari kuantan singingi
baca juga:kayu manis, rempah legendaris penurun gula darah dan penangkal radikal bebas
perlindungan dan restorasi habitat: upaya perlindungan dan restorasi area-area penting habitat ikan belida, seperti daerah rawa, hutan riparian, dan hulu sungai, harus menjadi prioritas. ini juga mencakup program pengurangan dan penanganan pencemaran air secara efektif dari berbagai sumber.
edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat: edukasi yang berkelanjutan tentang pentingnya melestarikan ikan belida dan ekosistem perairan harus digalakkan. ini termasuk mendorong masyarakat untuk memilih ikan hasil budidaya atau alternatif lain yang lestari, serta mengurangi permintaan terhadap ikan belida tangkapan liar.
pengembangan penangkaran dan budidaya berkelanjutan: investasi dalam riset dan pengembangan teknik penangkaran serta budidaya ikan belida secara berkelanjutan sangat krusial. keberhasilan dalam budidaya dapat mengurangi tekanan pada populasi liar, sekaligus memenuhi permintaan pasar dengan cara yang lebih bertanggung jawab.
penelitian ilmiah lanjutan: melakukan penelitian mendalam tentang biologi, ekologi, genetika, dan pola migrasi ikan belida akan memberikan data ilmiah yang kuat. informasi ini esensial untuk menyusun strategi konservasi yang lebih tepat sasaran, adaptif, dan efektif.
baca juga:mengenal daun ketepeng, obat tradisional dengan segudang manfaat
baca juga:ikan invasif arapaima gigas, ancaman bagi ikan lokal dari sungai amazon
ikan belida bukan sekadar ikan, melainkan sebuah simbol kekayaan alam dan budaya indonesia yang tak ternilai harganya. melestarikannya berarti menjaga keseimbangan ekosistem, melindungi warisan kuliner, dan melestarikan cerita-cerita nenek moyang kita untuk dinikmati oleh generasi mendatang.
ini adalah panggilan bagi kita semua, pemerintah, masyarakat sipil, komunitas lokal, dan seluruh pemangku kepentingan, untuk bertindak nyata. sudah saatnya kita memastikan bahwa permata air tawar ini tidak hanya akan dikenang sebagai cerita dari masa lalu, tetapi terus berenang bebas di perairan nusantara.