Petani Karet di Sanga Desa Keluhkan Produksi Getah Alami Penurunan, Ini Penyebabnya?

GETAH KARET, Petani Karet di Sanga Desa Keluhkan Produksi Getah Menurun (Foto Reno).--

HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Tingginya intensitas curah hujan yang terjadi di wilayah kecamatan Sanga Desa dalam kurun waktu satu bulan terakhir ternyata berdampak terhadap para petani karet. 

Pasalnya, produksi getah karet yang mereka hasilkan menurun cukup drastis dibandingkan bulan sebelumnya.

Hal ini dikarenakan aktivitas penyadapan karet mereka sering terhambat akibat hujan yang mengguyur terutama saat pagi hari. Salim (45) petani karet asal desa Ngulak 3 mengaku dalam satu minggu bisa sampai 3 hari dirinya tidak menyadap karet akibat hujan yang terjadi sejak malam hingga pagi hari. 

"Nyadap karet ini memang serba salah,  karena kalau kemarau getahbksret tidak mengalir.  Dan kalau penghujan seperti ini sering tidak motong (nyadap, red) karena hujan. Seminggu itu pernah saja sampai 3 hari tidak menyadap akibat hujan." tuturnya, Senin 5 Februari 2024.

BACA JUGA:Indra Sjafri Ingin Timnas Indonesia U-20 Diperkuat Pemain Berpostur Tinggi

BACA JUGA:Ini Nomor Punggung yang Baru Asnawi Mangkualam di Klub Port FC

Diakuinya satu bulan terakhir produksi getah yang ia hasilkan itu turun berkisar antara 30 persen hingga 40 persen.

"Mungkin sekitar 30 persen atau 40 persen.  Biasanya satu minggu itu dua kali jual dengan rata-rata berat getah 40 Kg,  sekarang untuk dua kali jual hasil getah itu bisa sampai 10 hari atau 14 hari." ujarnya.

Selain produksi getah yang menurun,  harga getah karet yang tak kunjung membaik juga masih menjadi momok para petani. Saat ini terpantau harga karet ditingkat pengepul hanya berada di angka Rp 6 ribu per kilogram.

"Kalau harga karet dari 5 tahun lalu tidak pernah naik signifikan. Hanya berkisar antara Rp 6 ribu hingga Rp 7 ribu perkilogram. Padahal di tahun 2009 dulu harga karet tinggi sekali,  bisa sampai Rp 11 ribu per Kg." ungkap Yanto petani karet lainnya warga kelurahan Ngulak 1.

Dirinya pun berharap pemerintah bisa memperhatikan harga karet,  dan memberikan solusi agar harga karet bisa naik.

"Harapannya pemerintah bisa memperhatikan nasib petani karet ini. Karena kalau harga karet tidak naik-naik dan hanya berkisar Rp 6 ribu saja, kapan petani karet akan sejahtera. Kalau bisa harga karet bisa dinaikkan lagi seperti dulu."  ucapnya. (*) 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan