Ada Bintang Ditengah Kota Sekayu, Inilah Makna dari Tugu Bintang Sekayu

Reporter: Boim |

Editor: Imran |

Senin , 19 Feb 2024 - 13:33

Keberadaan Tugu Bintang Sekayu pada malam hari (Foto Boim).--

Ia menjadi tempat berkumpul, titik orientasi, dan jantung kehidupan sehari-hari di kota Sekayu. Selain sebagai simbol persatuan dan orientasi, Tugu Bintang Bundaran Sekayu juga memegang peran penting dalam berbagai peristiwa penting, perayaan, dan upacara di Muba.

Di sekitar tugu ini, masyarakat sering berkumpul untuk merayakan momen-momen penting, seperti peringatan hari kemerdekaan atau perayaan budaya.

Tugu ini adalah tempat di mana sejarah dan budaya hidup, tempat di mana masyarakat Muba merayakan dan mempertahankan akar budaya mereka.

Namun, inovasi dan kreativitas seni muncul ketika Dewan Pustaka Kepemudaan (DPK) Muba memutuskan untuk memberikan sentuhan tambahan pada Tugu Bintang.

Mereka menciptakan replika Tugu Bintang dalam bentuk seni lukis tiga dimensi (3D).

Lukisan ini dibuat menyerupai tugu aslinya, dengan detail yang sangat memukau. Tujuan utama dari karya seni ini adalah untuk menginspirasi minat baca dan rasa ingin tahu masyarakat terhadap sejarah dan budaya daerah mereka.

Lukisan Tugu Bintang 3D yang ada di kantor DPK Muba adalah cara kreatif untuk menjadikan ikon ini sebagai sumber pengetahuan dan kebanggaan bagi generasi yang akan datang.

Karya seni ini adalah bentuk apresiasi terhadap salah satu ikon kota Sekayu. Lukisan ini memberikan dimensi tambahan pada tugu aslinya, menghadirkan kesejukan artistik yang memikat mata dan hati pengunjung.

Tugu Bintang Bundaran Sekayu, baik dalam bentuk asli maupun dalam bentuk karya seni, adalah cerminan kebanggaan dan identitas Kabupaten Musi Banyuasin.

Ia menggambarkan rasa hormat terhadap sejarah dan budaya, dan juga mengingatkan kita akan kekuatan seni dalam merayakan warisan kita.

Tugu ini adalah saksi bisu dari masa lalu, dan dengan kreativitas seniman, ia terus menjadi inspirasi dan sumber pengetahuan bagi generasi yang akan datang.

Tugu Bintang Bundaran Sekayu, dengan segala keindahan dan makna simbolisnya, adalah bukti bahwa seni dan budaya terus berkembang dan hidup di Muba.

Ia adalah titik konvergensi antara masa lalu dan masa kini, antara tradisi dan inovasi, dan antara kebanggaan dan keingintahuan.

ada bintang ditengah kota sekayu, inilah makna dari tugu bintang sekayu                            harianmuba.bacakoran.co – bumi serasan sekate atau kabupaten musi banyuasin (muba), yang terletak di sumatera selatan, memiliki kekayaan budaya dan seni yang unik.
salah satu ikon yang paling mencolok dan bersejarah di kota sekayu, ibu kota muba, adalah tugu bintang bundaran sekayu.
yang sering disebut sebagai "tugu bintang."
tugu bintang sekayu.--
kalian mau tahu, arti tugu ini memiliki makna yang mendalam dan memainkan peran penting dalam budaya dan seni musi banyuasin.
baca juga:dua lipa luncurkan single kedua 
baca juga:polisi berhasil bekuk pelaku curanmor 
tugu bintang bundaran sekayu adalah simbol kebanggaan bagi penduduk muba. ia bukan sekadar struktur fisik yang berdiri di pusat kota, itu adalah representasi visual dari identitas dan karakter daerah ini.
dengan luas area sekitar 20 meter persegi dan berbentuk lingkaran, tugu bintang ini memegang peranan kunci sebagai titik pusat kota sekayu.
tugu bintang malam hari.--
dengan garis tengah (diameter) sekitar 25 meter, tugu ini mendominasi pemandangan di sekitarnya dan menjadi jantung kota yang berdenyut.
namanya sendiri, "tugu bintang," merujuk pada bentuk tugu yang memiliki lima poin yang menonjol mirip dengan bentuk bintang.
baca juga:apa iya? ketua rukun tetangga digratiskan tagihan pdam, ini jawaban dirut pdam
tugu ini mencerminkan semangat kebersamaan dan persatuan masyarakat muba.
ia menjadi tempat berkumpul, titik orientasi, dan jantung kehidupan sehari-hari di kota sekayu. selain sebagai simbol persatuan dan orientasi, tugu bintang bundaran sekayu juga memegang peran penting dalam berbagai peristiwa penting, perayaan, dan upacara di muba.
di sekitar tugu ini, masyarakat sering berkumpul untuk merayakan momen-momen penting, seperti peringatan hari kemerdekaan atau perayaan budaya.
tugu ini adalah tempat di mana sejarah dan budaya hidup, tempat di mana masyarakat muba merayakan dan mempertahankan akar budaya mereka.
baca juga:nih jumlah petugas pemilu 2024 yang meninggal dunia, capai 57 orang, 2 ada di sumsel 
namun, inovasi dan kreativitas seni muncul ketika dewan pustaka kepemudaan (dpk) muba memutuskan untuk memberikan sentuhan tambahan pada tugu bintang.
mereka menciptakan replika tugu bintang dalam bentuk seni lukis tiga dimensi (3d).
lukisan ini dibuat menyerupai tugu aslinya, dengan detail yang sangat memukau. tujuan utama dari karya seni ini adalah untuk menginspirasi minat baca dan rasa ingin tahu masyarakat terhadap sejarah dan budaya daerah mereka.
lukisan tugu bintang 3d yang ada di kantor dpk muba adalah cara kreatif untuk menjadikan ikon ini sebagai sumber pengetahuan dan kebanggaan bagi generasi yang akan datang.
baca juga:kepengurusan koni sumsel periode 2023-2027 minta dibekukan, ini permintaan pengprov cabor
karya seni ini adalah bentuk apresiasi terhadap salah satu ikon kota sekayu. lukisan ini memberikan dimensi tambahan pada tugu aslinya, menghadirkan kesejukan artistik yang memikat mata dan hati pengunjung.
tugu bintang bundaran sekayu, baik dalam bentuk asli maupun dalam bentuk karya seni, adalah cerminan kebanggaan dan identitas kabupaten musi banyuasin.
ia menggambarkan rasa hormat terhadap sejarah dan budaya, dan juga mengingatkan kita akan kekuatan seni dalam merayakan warisan kita.
tugu ini adalah saksi bisu dari masa lalu, dan dengan kreativitas seniman, ia terus menjadi inspirasi dan sumber pengetahuan bagi generasi yang akan datang.
tugu bintang bundaran sekayu, dengan segala keindahan dan makna simbolisnya, adalah bukti bahwa seni dan budaya terus berkembang dan hidup di muba.
ia adalah titik konvergensi antara masa lalu dan masa kini, antara tradisi dan inovasi, dan antara kebanggaan dan keingintahuan.
itulah mengapa tugu bintang tetap menjadi ikon budaya dan seni yang tak terlupakan di muba. (*)