Perkuat Simpul Jaringan Informasi Geospasial Daerah
Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan Simpul jaringan informasi geospasial daerah. Foto: dokumen/sumeks.co----
PALI - Pemerintah kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan Simpul jaringan informasi geospasial daerah.
Kegiatan Bimtek Penguatan Simpul jaringan informasi geospasial daerah dipusatkan di Novotel Palembang, dibuka Bupati PALI Dr Ir H Heri Amalindo MM melalui Asisten 3 Haryono SH, Kamis (16/11).
Pada kegiatan Bimtek tersebut, ada beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ikuti kegiatan tersebut. Dalam hal ini, Bappeda PALI mengudang narasumber dari Badan Informasi Geospasial dan Bappeda Provinsi Sumatera Selatan.
Pada sambutannya, Haryono yang menjelaskan, bahwa jaringan informasi geospasial merupakan sistem pengelolaan informasi geospasial secara bersama, tertib, terukur, terintegrasi dan berkesinambungan serta berdaya guna.
BACA JUGA:Jelang Pemilu 2024, Kapolres Ogan Ilir Warning Anak Buahnya
"Hal itu tertuang dalam Peraturan Presiden nomor 27 tahun 2014 tentang jaringan informasi geospasial nasional," ungkap Haryono.
Ditambahkanya, bahwa adapun simpul jaringan adalah institusi yang bertanggung jawab dalam pengumpulan, pemeliharaan, pemutakhiran dan penyebarluasan data dan informasi geospasial beserta metadatanya.
"Simpul jaringan merupakan komponen penting dalam jaringan informasi geospasial nasional pada umumnya dan terkhusus lagi di daerah," imbuhnya.
Keberadaan simpul jaringan menurut Haryono sangat penting terutama untuk menyediakan data dan informasi geospasial yang sangat dibutuhkan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
"Ketersediaan informasi geospasial dan data geospasial akan mendukung pembangunan, sementara absennya data dan informasi tersebut dapat menghambat pelaksanaan pembangunan," terangnya.
BACA JUGA:Tingkatkan Imunitas Tubuh
Diakuinya, bahwa banyak informasi yang bersifat domain publik tetapi tidak tersedia atau tidak bisa diakses karena keterbatasan simpul jaringan.
"Akibat keterbatasan simpul jaringan berimbas pada kerjasama antar institusi di daerah terhambat, karena perangkat daerah tidak mengetahui tema dan karakteristik data yang dimiliki oleh perangkat daerah lain. Proses pengambilan keputusan yang memiliki aspek spesial juga jadi tidak efisien efektif dan optimal," jabarnya.
Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, Haryono mengemukakan perlu didorong pelaksanaan penyelenggaraan jaringan informasi geospasial termasuk mendorong pengembangan simpul-simpul jaringan terutama di daerah.