Kirim Bahan Setengah Jadi ke Pulau Jawa, Lalu Dibuat Furniture Bernilai Jual Tinggi

ROTAN, Pekerja saat singkirkan Rotan (Foto Reno).--

HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Bisnis jual beli rotan terus menggeliat di wilayah Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel). 

Bahkan dalam dua bulan terakhir para pengepul di Kecamatan Sanga Desa bisa mengumpulkan hingga puluhan ton rotan dari masyarakat.

Rotan-rotan yang dibeli dari masyarakat tersebut, kemudian diproses menjadi barang setengah jadi untuk kemudian dikirim ke Pulau Jawa sebagai bahan baku furnitur.

Ating (29) pengepul rotan asal Desa Ngulak II Kecamatan Sanga Desa saat dibincangi wartawan koran ini, mengaku dalam sebulan bisa mengirimkan rotan hingga tiga kali ke pulau jawa.

BACA JUGA:Ini Cara Kabupaten OKU Timur Memajukan Peternak, Gelar Kontes Kambing dan Domba

BACA JUGA:Astaga Tega Banget, Kaca Mobil Pecah Dilempari Batu Diduga oleh Kelompok Remaja

"Sebulan itu bisa sampai tiga kali kirim ke pengepul yang lebih besar, kemudian baru dikirim ke pulau jawa. Dalam sekali kirim itu bisa mencapai 5-6 ton rotan," ungkapnya, Kemarin Sabtu 08 Juni 2024 

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa sebelum dijual ke pengepul, rotan-rotan yang telah dikumpulkan harus melalui proses sortir terlebih dahulu.

"Rotan yang kami beli dari masyarakat terlebih dahulu dipisahkan berdasarkan besar kecilnya ukuran rotan. Untuk yang ukuran besar bisa langsung dijual, sedangkan ukuran kecil harus diproses dulu dengan cara direbus menggunakan solar sebelum dijual," jelasnya.

Ketika ditanya harga beli rotan ditingkat pengepul saat ini ia mengatakan bahwa saat ini harga rotan perkilogramnya berada di harga Rp 15 ribu perkilogram.

BACA JUGA:Gamelan Mini Bisa Lepaskan Anak dari Kecanduan Gadget, Laris Manis dijual di Sanga Desa

BACA JUGA:Pj Bupati Sandi Fahlepi Harapkan Festival Tirto Mulyo Dongkrak Perekonomian

"Kalau kami jual di pengepul yang lebih besar itu harga perkilogramnya Rp 15 ribu. Memang kalau dilihat beda harganya cukup jauh daripada harga beli ditingkat masyarakat. Namun perbedaan harga ini terbilang wajar sebab para pengepul juga membutuhkan biaya ekstra untuk mensortir, lalu operasional angkat dan angkut, belum lagi terjadinya susut berat akibat proses pengeringan," katanya. (*) 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan