Ternyata Ini Jurus Jitu Pj Gubernur Sumsel Kembangkan Ekonomi dan Atasi Kemiskinan
Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi Paparkan Cara Jitu Entaskan Kemiskinan (Foto Ist).--
"Mungkin banyak yang tidak tahu bahwa Sumsel ini pengekspor karet terbesar di dunia. Kemudian ada sawit dan juga perkebunan seperti kopi," tambahnya.
Meski produksi kopinya namun sejauh ini klaimnya justru didapatkan daerah lain. Hal inilah yang coba dibenahi Pemprov Sumsel, agar produk Kopi Sumsel dapat segera memiliki brand nya sendiri.
BACA JUGA:Ya Ampun, Pasal Upah Solar Dibayar Rp 25 ribu, Rian Saputra Hilangkan Nyawa Rekannya Sendiri
"Kita ingin kejar, bagaimana dari produksi sejak pemetikan, pasca panen sampai punya merk sendiri sehingga hilirisasi kopi inj nanti nilai tambahnya bisa sampai dua puluh kali lipat. Ini yang ingin kita capai," jelasnya.
Untuk mencapai target tersebut, Pemprov berkomitmen melakukan pembinaan kepada petani-petani kopi. Sehingga mereka punya taste tersendiri, pengolahan sendiri, hingga merek sendiri.
"Paling tidak orang tahu itu Kopi Sumsel," jelasnya.
Selain membahas perekonomian, pada segmen berikutnya Elen juga membeberkan upaya-upaya Pemprov dalam mengentaskan angka kemiskinan.
BACA JUGA:Ini Langkah Strategis Bangun SDM Unggul untuk Indonesia Emas 2045, Paparan BPSDM Hukum dan HAM
BACA JUGA:Nah Ini Dia, 3 Atlet Indonesia di Ambang Sejarah
Elen mengatakan sejak empat tahun terakhir, angka kemiskinan di Sumsel terus menurun meskipun angkanya masih di atas rata-rata nasional.
Sumsel menurutnya justru berhasil menurunkan tingkat kemiskinan Extrem secara signifikan dibawah nasional.
Karena itu untuk jangka panjangnya, Elen mengatakan Pemprov Sumsel sudah menyiapkan langkah-langkah menurunkan angka kemiskinan di Sumsel.
"Yang pertama adalah memberikan hak pada masyarakat untuk bertahan hidup, makan dan lain sebagainya. Karena itu program untuk meringankan kebutuhan hidup pokok itu menjadi penting bagi kita untuk diperhatikan," jelas Elen.
Untuk menekan angka kemiskinan, Pemprov menurutnya berkomitmen menyalurkan Bansos, pasar murah, penyediaan pangan murah hingga pendistribusian beras secara merata.