Pakaian Adat Sekayu di Muba, Ini Makna dan Filosofinya

Pakaian Adat Muba Kupek dan Kuyung.--

Keduanya memiliki keunikan tersendiri yang mencerminkan karakter dan budaya masyarakat Musi Banyuasin.

1. Kuyung Musi: Elegansi Pria Sekayu

BACA JUGA:Geger, Warga Desa Beringin Jaya Muratara Tangkap Buaya, Segini Besarnya

BACA JUGA:Viral di Medsos, Dua Orang Pria Terekam CCTV Bawa Kabur Sepeda Motor

Kuyung adalah pakaian adat yang dikenakan oleh pria dalam berbagai acara tradisional. Pakaian ini terdiri dari kemeja panjang berwarna cerah yang dipadukan dengan sarung, ikat pinggang, dan seringkali dilengkapi dengan hiasan kepala tradisional.

Tak jarang, pria yang mengenakan kuyung juga melengkapi penampilan mereka dengan perhiasan khas daerah yang memperkaya tampilan.

Pakaian ini memancarkan keanggunan dan memperlihatkan ciri khas budaya Sekayu yang kuat.

2. Kupek Musi: Keindahan Pakaian Adat Wanita Sekayu

Sementara itu, kupek adalah pakaian adat untuk wanita yang biasanya terdiri dari baju panjang berwarna-warni yang mencolok. Warna-warna cerah ini mencerminkan keceriaan dan semangat budaya masyarakat Sekayu.

Para wanita yang mengenakan kupek sering kali menambahkan selendang tradisional dan perhiasan berharga, yang menambah pesona serta kemegahan penampilan mereka.

Kupek Musi menjadi simbol dari kecantikan dan kekuatan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Kuyung dan kupek Musi adalah lebih dari sekadar pakaian adat; keduanya merupakan simbol identitas dan kebanggaan bagi masyarakat Sekayu.

Warisan budaya ini dipertahankan dengan rasa hormat dan cinta oleh penduduk setempat. Pakaian adat ini sering kali dikenakan dalam berbagai acara penting, seperti pernikahan, upacara keagamaan, perayaan adat, dan berbagai peristiwa penting lainnya.

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran pakaian adat dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat Sekayu.

Meskipun zaman terus berubah, pakaian adat Sekayu tetap hidup dan berkembang di tengah generasi muda. 

Tag
Share