Puyang Orang Sekayu, Legenda Leluhur yang Menyatu dengan Tanah Musi Banyuasin

Puyang Orang Sekayu, Legenda Leluhur yang Menyatu dengan Tanah Musi Banyuasin.--

Puyang Tahaji bin Sajidin bin Aji Ginggang bin Mujmal bin Sidun bin Sawir bin Kitri bin Samaun bin Huzon bin Hubbas asal dari 

BACA JUGA:Jangan Lupa Sejarah, Tugu Liku Suak Sekijing Kecamatan Lais Muba, Jadi Sejarah Perjuangan Kemerdekaan

BACA JUGA:Rekomendasi 5 Tempat untuk Menghabiskan Waktu Kosong Bersama Keluarga di Palembang

Gujaraj India, beliau adalah seorang Hulubalang dari Puyang Depati Sahmad bin Sahaji, beliau sendiri adalah Keponakan dari puyang Depati.

Puyang Tahaji bin Sajidin dikenal juga dengan sebutan Puyang Kilat Kemarau.

Konon katanya Puyang Tahaji bin Sajidin memiliki ilmu Karomah, beliau dapat berjalan seperti kilat dan dapat menaklukan binatang yang buas.

Puyang Tahaji bin Sajidin atau yang dikenal dengan Puyang Kilat Kemarau memiliki beberapa nama gelar diantaranya, Puyang Patah Rimpung, Puyang Muare 

Jongot, Puyang Kemudi Rejung dan Puyang Silam-Silaman.

Dari buah hasil perkawinannya dengan Wanita asal Jawa Tengah Mahesa binti Madarus, Puyang Tahaji bin Sajidin dianugrahi 3 orang anak diantaranya, 

Tasaima, Tasaiya dan Sak Ayu yang menjadi nama Sekayu Musi Banyuasin.

3. Puyang Piabung

Puyang Piabung atau Puyang Bahman bin Sahid bin Sajidin bin Sahaji bin Aji Ginggang bin Mujmal bin Sidun.

Beliau dilahirkan pada tahun 1771 

di dusun Soak dan wafatnya pada tahun 1869 dimakamkan di sekitar Salaburau dan Temedak Ampe. Puyang Piabung juga masih satu garis keturunan dengan Puyang Depati Samad.

Nama gelar Puyang Piabung yang di kenal oleh orang Sekayu berarti Cagak, alkisah semasa hidupnya beliau dikenal karena kerjaannya bertani serta beliau juga sering menorah kayu untuk di buat bahan bangunan rumah Piabung atau Cagak.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan