Kondisi Pasar Kalangan Ngulak Sanga Desa Sepi, Pendapatan Pedagang Menurun
Nampak Pasar Kalangan Ngulak Kecamatan Sanga Desa Kabupaten Muba, Sepi (Foto Reno).--
SANGA DESA, HARIANMUBA.BACAKORAN.CO – Sejumlah pedagang di Pasar Kalangan Ngulak Kecamatan Sanga Desa mengeluhkan mengenai kondisi pasar yang sepi akan pembeli.
Menurut mereka dalam beberapa pekan terakhir baik pengunjung maupun pembeli di Pasar Kalangan Ngulak terus menurun.
Hal ini menurut dugaan mereka dikarenakan dampak dari beroperasinya Pasar Kalangan yang ada di beberapa desa seperti di Desa Kemang, Terusan, Nganti, dan Keban II.
“Ya, mungkin karena pada hari Minggu sudah ada pasar kalangan di Desa Terusan dan hari Senin ada Pasar Kalangan di Desa Nganti sehingga kebutuhan masyarakat baik itu lauk pauk atau lainnya sedikit bisa terpenuhi dari sana,” katanya
BACA JUGA:Lomba Masak Ikan Tingkat Provinsi Sumsel Digelar
BACA JUGA:Baru 47 Kada yang Menandatangani SK Penanganan TBC dan Polio
Hal ini tentu akan berpengaruh pada pedagang yang berjualan di Pasar Kalangan Ngulak saat hari Selasa.
“Sebab, belanja harian atau mingguan masyarakat terutama daerah sana sudah terpenuhi saat hari Minggu dan Senin,” ungkap Amaludin salahsatu pedagang, warga Kelurahan Ngulak I saat dibincangi Selasa 9 Juli 2024.
Ia mengatakan bahwa penurunan jumlah pembeli di lapak miliknya dalam beberapa pekan terakhir berkisar sekitar tiga puluh persen.
“Mungkin sekitar tiga puluh persen penurunan pembeli. Biasanya Ikan Salai atau pun Ikan Asin itu rata-rata laku sekitar 5-7 Kg sekarang paling maksimal hanya 4 – 6 kg saja,” tuturnya.
BACA JUGA:Warga Pinang Belarek Hilang Diduga Tenggelam
BACA JUGA:Eksekutif - Legislatif Kabupaten Muba Bahas Rancangan KUA-PPAS dan RAPBD, Ini Jadwal Lengkapnya
Sementara itu pedagang lain yakni Suni (30) juga mengatakan hal yang senada, menurutnya selain karena pasar kalangan Desa Terusan dan Desa Nganti, penurunan jumlah pembeli juga dipengaruhi oleh harga karet yang hingga saat ini belum stabil.
“Harga karet sekarang kan masih murah, sedangkan sebagian besar masyarakat kita penghasilannya dari menyadap karet. Sehingga jika harga karet murah maka daya beli juga menurun,” katanya. (*)