KORANHARIANMUBA.COM – Kekalahan tragis Sriwijaya FC (SFC) saat bertandang ke markas Persikota Tangerang, Rabu 20 November 2024, semakin memperburuk posisi klub kebanggaan Sumatera Selatan itu di klasemen sementara Liga 2 Indonesia. Bertanding di Stadion Benteng Taruna, Tangerang, Laskar Wong Kito harus takluk dengan skor 2-0.
Sebelumnya, Sriwijaya FC juga mengalami kekalahan dari PSKC Cimahi dengan skor 2-1, serta hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Dejan FC di kandang sendiri, Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang. Rentetan hasil buruk ini membuat SFC tetap berada di peringkat delapan klasemen sementara Grup A dengan perolehan 7 poin dari 11 pertandingan.
Pelatih Kepala Sriwijaya FC, Hendri Susilo, menyatakan bahwa timnya kini realistis dan lebih fokus mempersiapkan diri menghadapi Playoff zona degradasi.
"Kita sudah bicarakan ini dengan manajemen. Evaluasi menyeluruh akan dilakukan, terutama di sektor belakang dan depan yang menjadi titik lemah tim selama ini. Kita juga butuh pemain baru yang lebih kompetitif, termasuk pemain asing," kata Coach Hendri, Kamis 21 November 2024.
BACA JUGA:Petugas Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Jalani Tes Urine untuk Perangi Narkoba
Hendri juga menyoroti kurangnya kontribusi dari striker utama SFC, Meghon Valpoort. "Valpoort gagal menunjukkan performa maksimal. Kita butuh pemain depan yang lebih kuat untuk menghadapi playoff yang akan sangat berat," tambahnya.
Dalam pertandingan melawan Persikota Tangerang, gol pertama tuan rumah tercipta lewat eksekusi penalti pada menit ke-10 oleh Pauli Henrique. Penalti diberikan setelah salah satu bek SFC melakukan pelanggaran di kotak terlarang. Gol kedua Persikota dicetak oleh Kim Do Hyun pada menit ke-33 melalui sundulan yang memanfaatkan umpan silang.
Sementara itu, peluang SFC untuk mencetak gol kerap kali gagal, meski berhasil menekan pertahanan Persikota di babak kedua. Hingga peluit akhir berbunyi, SFC harus pulang tanpa poin.
Coach Hendri mengakui bahwa organisasi permainan SFC masih jauh dari harapan. "Game plan kami tidak berjalan dengan baik. Pemain terlalu fokus pada bola, sehingga sering kehilangan kontrol terhadap lawan. Situasi ini harus segera diperbaiki," tegasnya.
Hendri menyebutkan bahwa SFC membutuhkan tambahan empat hingga lima pemain baru di semua lini untuk menghadapi babak playoff. Selain itu, evaluasi terhadap pemain U-21 juga akan dilakukan guna meningkatkan performa tim secara keseluruhan.
Di sisi lain, Asisten Pelatih Dejan FC, Hermanto, mengaku kecewa dengan hasil imbang saat bermain di kandang SFC. "Target kami adalah kemenangan. Namun, hasil ini tetap menjadi pelajaran untuk evaluasi tim," ujarnya.
Dengan waktu yang tersisa di putaran kedua Liga 2, Sriwijaya FC harus berjuang keras untuk lolos dari zona degradasi. Performa yang lebih konsisten dan pembenahan di setiap lini menjadi kunci agar Laskar Wong Kito tetap bertahan di Liga 2 musim depan.(*)