BACA JUGA:Harga LPG 3 KG Alami Kenaikan, Komisi II Gelar Rapat Terbatas
BACA JUGA:Peringati Hari Menanam Pohon Indonesia, Kodim 0401/Muba Lakukan Penanaman Pohon di Desa Binaan
Yang membedakan kategori 5K dan 10K adalah rutenya. Setelah keluar dari gerbang utama JSC dan masuk Jl GHA Bastari mengarah pusat kota, peserta kategori 5K akan putar balik di depan Golden Sriwijaya. Lalu menuju JSC kembali untuk finisnya.
Sebelum putaran balik bawah stasiun LRT tersebut, panitia menyiapkan Water Station (WS) 1. Peserta 10K dan 5K, dapat mengambil air mineral di sana. ”Begitu putar balik peserta 5K wajib mengambil pita di panitia. Pita itu untuk ditukar dengan medali, pisang, dan air minum lagi begitu finis,” sampai Arie.
Sementara bagi peserta kategori 10K, dari WS 1 langsung menaiki FlyOver (FO) Simpang Jakabaring, menuju Jl HM Ryacudu, dan Jembatan Ampera. “Awalnya rencana putar balik 10K di Bundaran Air Mancur Masjid Agung. Namun setelah berkoordinasi dengan Satlantas, putar baliknya ke bawah Jembatan Ampera bagian ilir,” ungkap Arie.
Sehingga Water Station (WS) 2 ditempatkan di Jl Palembang Darussalam, sebelah Ampera Skate Park. “Di WS 2, tersedia air mineral dan Hydroplus Isotonic. Peserta 10K juga wajib mengambil pita, dekat WS 2. Guna pengambilan medali finisher, pisang, dan air mineral begitu finis,” terang Arie.
Setelah memutar balik di bawah dan menaiki lagi Jembatan Ampera serta FO Simpang Jakabaring, peserta 10K dapat mengambil air mineral lagi di Water Station (WS) 3, di Jl GHA Bastari, depan Mapolrestabes Palembang. “Lalu kembali ke JSC untuk finisnya,” papar Arie.
Dalam rakor tersebut, AKP Apri mengingatkan panitia Sumeks Musi Run menyiapkan sedemikan rupa di area finis. Agar tidak terjadi perebutan medali seperti event seminggu sebelumnya di tempat yang sama. “Kalau sudah viral seperti itu, repot,” tukasnya.
AKP Apri memberi masukan, untuk finis dibagi dua jalur. Antara peserta 5K dan 10K, dipisah menggunakan cone. Arie Abadi menyambut baik masukan dari pihak kepolisian, terkait finisher akan dibedakan jalurnya antara 5K dan 10K.
“Total sekitar 2.000 peserta, semua peserta akan mendapat medali. Dengan menukarkan pita yang diambil dari panitia saat peserta putar balik,” tegasnya. Pengambilan medali, pisang, dan air mineral bertempat di refreshment area, sekitar panggung utama acara.
Ada 4 tenda yang disiapkan dan dibuat jalurnya. “Untuk peserta 5K, kami siapkan 3 tenda. Sedangkan bagi peserta 10K, kami siapkan 1 tenda terpisah,” rincinya. Tim medis dari Dinkes Kota Palembang, stand by di tenda areal Plaza JSC.
Mobil ambulansnya mobile, menyisir di belakang peserta. Sehingga jika ada peserta yang lemas, langsung cepat ditanggulangi. “Marshal bersepeda akan memantau peserta di lintasan,” ungkapnya.
Panitia juga mensiagakan total 4 unit mobil ambulans. Selain dari Dinkes Palembang, juga ada bantuan dari RS Permata dan RS Siloam Sriwijaya. “Mereka akan stand by di titik tertentu di rute 5K dan 5K yang dilalui peserta Sumeks Musi Run Seri V ini,” papar Arie.
General Manager (GM) Sumatera Ekspres H Iwan Irawan, mengungkapkan Sumeks Musi Run merupakan ajang race run, bukan fun run. “Satu-satunya event lari di Sumsel, yang mendapatkan support dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI,” terangnya.
Tim dari Kemenpora RI juga bakal hadir langsung pada hari H pelaksanaan 8 Desember 2024, di JSC Palembang. Runner usia 45 tahun ke bawah, masuk kategori umum. Sedangkan 45 tahun ke atas, kategori master.
“Untuk mengapresiasi para pelari yang sekadar ingin happy dan memeriahkan acara, panitia juga menyiapkan banyak doorprize menarik,” ungkap Iwan. Karena itu panitia Sumeks Musi Run Seri V 2024, mengucapkan terima kasih kepada para sponsor. Yakni, Kemenpora, BRI, Bank Mandiri, Kapolda Sumsel, PT Kilang Pertamina Internasional RU III Plaju. PT KAI Divre II Palembang, Bank SumselBabel, Bank BNI, PT Pusri Palembang, PT Titan, PT Pamapersada Nusantara dan PT Bukit Asam Tbk.